19.6 C
New York
Friday, July 19, 2024

Harga Jagung di Simalungun Anjlok, Dua Dinas Ini Diminta Turun ke Lapangan

Simalungun, MISTAR.ID

Harga jagung di beberapa daerah di Kabupaten Simalungun mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini membuat para petani jagung di daerah tersebut mengeluh karena pendapatan mereka terancam menurun, bahkan merugi.

Melihat situasi ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun mendesak Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk segera turun ke lapangan guna mengevaluasi dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi petani.

“Kami meminta Dinas Pertanian dan Perindag untuk segera turun ke lapangan dan melakukan langkah-langkah konkret menstabilkan harga jagung. Ini adalah krisis yang harus ditangani dengan cepat agar kesejahteraan petani tetap terjaga,” ujar Ketua Komisi II DPRD Simalungun, Binton Tindaon ditemui usai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar), Jumat (19/7/24).

Baca Juga : Harga Jagung Anjlok, Petani Tunda Jual

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan antara lain adalah melakukan intervensi pasar, menyediakan bantuan teknis dan finansial kepada petani, serta menjalin kerja sama dengan pelaku industri untuk memastikan harga jagung tetap stabil.

“Artinya untuk menstabilkan fluktuasi harga, jangan ada harga yang terlalu tinggi dan jangan juga terlalu rendah. Ketika terlalu tinggi, tidak boleh kita biarkan, gitu juga sebaliknya. Kalau terlalu tinggi, masyarakat susah beli, kalau terlalu rendah, petani kita kasihan, jadi harus disesuaikan,” kata politisi dari Partai Golkar ini.

Atas hal itu, Binton meminta agar dinas terkait bekerja maksimal. “Disperindag dan Pertanian diminta turun langsung ke lapangan. Apa hasil temuan diberitahukan kepada publik dan diatasi agar harga normal kembali,” tukasnya.

Sementara itu, beberapa petani jagung di Simalungun mengaku sudah tidak sanggup menanggung kerugian akibat harga jagung yang terus anjlok. “Harga jagung sekarang jauh di bawah biaya produksi. Kalau kondisi ini terus berlanjut, kami tidak tahu harus bagaimana lagi,” keluh Robet Sihombing, salah satu petani jagung di Kecamatan Raya. (indra/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles