Usai Pesta dari Tigaras, Dua Warga Medan Terjebak di Siantar Karena Larangan Mudik

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dua warga Kota Medan tampak duduk menunggu angkutan yang hendak berangkat ke Medan, di salah satu warung yang ada di kawasan eks Terminal Suka Dame, Kamis (6/5/21) siang.

Kedua warga tersebut adalah seorang bapak bermarga Saragih Garingging dan seorang ibu boru Purba. Mereka baru dari Tigaras setelah sehari sebelumnya menghadiri acara pesta kerabatnya di Dolok Saribu Tigaras Kabupaten Simalungun.

“Semalam ada pesta keluarga di Dolok Saribu Tigaras. Habis pesta, kami menginap disana, baru sekarang mau pulang ke Medan, tapi tidak ada mobilnya,” tutur boru Purba itu dalam bahasa Batak kepada Mistar yang menemuinya di warung tersebut.

Baca Juga:Meski Larangan Mudik Sudah Jelas Tapi Taxi Gelap di Siantar Banyak Beroperasi

Saat ditanya apakah mereka tidak tahu bahwa semua angkutan tidak beroperasi karena adanya larangan mudik, boru Purba mengaku tahu adanya larangan itu.

“Tahunya kalau itu, tapi lupa,” ujar boru Purba yang menyesalkan adanya angkutan dari Tigaras yang berangkat ke Kota Pematangsiantar.

Saat ditanya mengenai rencana mereka bila tidak ada angkutan atau bus yang membawa mereka ke Medan, boru Purba mengaku, mereka akan kembali ke Tigaras. “Ya kalau tak ada mobilnya, terpaksalah kami kembali lagi nanti ke Tigaras,” ujarnya.

Baca Juga:Larangan Mudik Disesalkan Para Sopir dan Pemilik Bus

Ketika bincang-bincang di warung itu, terdengar informasi terkait mobil yang akan berangkat ke Medan dengan harga ongkos Rp100 ribu per orang. “Segitu pun ongkosnya kami bayar asallah bisa dipastikan kami sampai di Medan. Jangan nanti begitu ada pos, mobilnya langsung disuruh putar balik,” cecarnya.

Mendapat pernyataan demikian, calo angkutan yang hendak berangkat ke Medan tersebut menghindar dan menjauh dari kedua calon penumpang itu, karena tidak dapat memastikan apakah mobil angkutannya akan dicegat atau tidak di tengah perjalanannya.(ferry/hm10)