9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Seperti Apa Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap SMA-SMK? Ini Penjelasan Cabdis Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat diimplementasikan secara merata pada tiap satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat Perguruan Tinggi.

Kurikulum Merdeka sendiri disusun dengan memperhatikan bagaimana pengaplikasiannya di masing-masing jenjang pendidikan. Ada beberapa hal penting yang menjadi sorotan. Salah satunya adalah penghapusan Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Nasional (AN).

Lantas, sudah sejauh mana Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap SMA/SMK Siantar-Simalungun?

Baca Juga:80 Sekolah di Pematangsiantar Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Plt Kadisdik: Transformasi Pendidikan

Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Siantar James Andohar Siahaan menyebutkan, timnya saat ini sedang bergerak dan membentuk seluruh sekolah yang berada di bawah naungan Cabdis Siantar menjadi 8 zona.

“Kami akan melaksanakan kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di tiap-tiap sekolah yang berada di bawah naungan Cabdis Siantar. Maka kami akan membentuk 8 zona, yang nanti bisa mempermudah dalam sosialisasi IKM,” katanya ketika akan melakukan pembentukan tim IKM di salah satu SMA Negeri di Kota Pematangsiantar, Sabtu (23/7/22).

Dia juga menyebut bahwa pihaknya sedang melakukan penandatanganan Surat Keputusan (SK) tim. Penandatanganan SK tersebut menurutnya cukup lama, dimana satu sekolah saja membutuhkan dua hari dan mempelajari produk modul yang dikirim Kemendikburistek.

“Minimal ada 8 jam, waktu yang diperlukan untuk bimbingan teknis terhadap guru-guru. Itu makanya, kami menyusunnya harus lebih hati-hati, karena tenaga narasumber kita hanya berjumlah 14 orang saja. Sementara cabang dinas ini menyangkut dua kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar, sekitar 160 sekolah yang ikutan,” jelas James.

Baca Juga:Disdik Siantar Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan jantung dalam pelaksanaan program Sekolah Penggerak, sebagai salah satu bukti adanya perubahan di satuan pendidikan. Maka dari itu, James mengatakan, pihaknya untuk seminggu ini masih menggodok tim IKM terlebih dahulu.

Pemerintah membuat Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kemendikbud juga akan melakukan pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang.

“Itu sebabnya, Kurikulum ini memang tidak dipaksakan untuk secara sekaligus diterapkan oleh seluruh sekolah mengingat bahwa kesiapan sekolah tentu berbeda-beda. Secara bertahap Kurikulum Merdeka diharapkan dapat diimplementasikan merata di tahun 2024 nanti,” ujarnya.

Selanjutnya, melakukan IKM ini akan dibuat pemetaan terhadap sekolah-sekolah yang sudah siap atau belum sama sekali bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini. Pemerintah masih memberi space waktu hingga 2024.

“Kekhawatiran kami pada sekolah-sekolah swasta yang cakupannya kecil. Tetapi kalau untuk sekolah negeri, harapan kami semua sudah bisa melaksanakan IKM pada tahun ini,” sebutnya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles