-1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Seni Tato Tubuh, Dulu Dianggap Kriminal Kini Jadi Perwujudan Ekspresi Diri

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Stigma negatif terhadap tato kian hari semakin bergeser ke arah yang lebih positif. Jika dahulu seni gambar di tubuh ini dianggap kriminal masyarakat umum, saat ini tatto dianggap sebagai bentuk mengekspresikan diri yang berlandaskan pengalaman hidup atau sebagai simbol momen tertentu.

Bukan hanya laki-laki, tato juga telah menjadi bagian hidup perempuan muda. Tak jarang, mereka dengan terbuka menampilkan suatu gambar di tubuhnya tanpa perlu menutup-nutupi. Seperti yang diutarakan tatto artist atau pekerja seni tato, Yesaya Sinaga.

Selama hampir 6 tahun bergelut pada seni tatto, Yesaya tak jarang mendapatkan ‘pasien’ perempuan. Mulai dari gadis muda, ibu-ibu bahkan sampai yang telah memiliki cucu. Mereka biasanya meminta untuk digambarkan wajah anak, hewan kesukaan dan simbol tertentu.

“Biasanya gambar kupu-kupu atau simbol zodiak. Digambar di lengan atau leher tepatnya belakang telinga,” kata Yesaya, Senin (23/12/24).

Baca juga: Amanda Manopo Beberkan Arti Tato di Tubuhnya, Penggemar Tuding Buat Arya Saloka

Perempuan biasanya membuat tatto yang cenderung lebih kecil. “Kecil-kecil tapi banyak. Karena memang gambarnya dibuat pisah-pisah atau satu persatu,” ujarnya.

Laki-laki, lanjut Yesaya, cenderung memilih gambar yang besar dan jelas. Dilanjutkan dia, terdapat kecenderungan sifat candu terhadap tatto.

“Yang masih awal-awal membuat tatto memang merasa takut, tetapi kalau sudah jadi, biasanya malah nagih. Ada suatu kepuasan jika tatto itu sudah jadi,” jelasnya.

Yesaya mengaku akan meyakinkan calon pelanggannya jika masih perdana membuat tatto. Selain rasa sakit berhari-hari, tinta yang sudah tertanam di tubuh tak dapat lagi dihapus dengan cara apapun dengan sempurna.

“Bisa dihapus dengan laser, tapi kulit akan rusak atau tidak kembali sempurna lah. Sudah gitu, biaya menghapus lebih mahal daripada membuatnya,” tutur Yesaya.

Meskipun mencari rezeki dari tato, Yesaya juga tidak menganjurkan masyarakat terlebih lagi yang masih duduk di bangku sekolah untuk membuatnya. Tak bisa dipungkiri, masih terdapat beberapa pekerjaan yang tidak memperbolehkan memiliki tato.

Baca juga: Bule Asal Belarus Buat Tato Logo PUPR

“Yang berkaitan sama pegawai pemerintahan kan belum bisa. Beda lagi kalau ketika sudah bekerja di dalam kemudian membuat tato, ya sah-sah saja,” ucapnya.

Dia menuturkan, tak jarang polisi, tentara dan ASN yang membuat tato kepadanya. Meskipun posisinya cenderung yang tertutup tidak seperti pekerja entertainment lainnya.

“Di punggung lebih banyak. Karena memang kan gak terlihat atasan atau bosnya. Kalau pemerintah izinkan, mereka bahkan memilih di seluruh kaki dan lengannya,” tuturnya. (gideon/hm20)

Related Articles

Latest Articles