Enam tahun berselang, kepemimpinan Hefriansyah kandas dan digantikan Walikota Susanti Dewayani. Sama seperti pendahulunya, Susanti mewacanakan kembali pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh. Bahkan pernyataan itu kerap dilemparnya di sejumlah kegiatan resmi walikota.
Keuangan daerah sebesar Rp5 miliar dialokasikan untuk pembangunan dengan bentuk hibah. Lokasinya kembali seperti yang direncanakan di zaman Hulman Sitorus, yakni Jalan Sang Naualuh simpang tiga Taman Makam Pahlawan.
Seperti biasanya, kebijakan Pemko Pematangsiantar mendapat tentangan dari sejumlah anggota DPRD Pematangsiantar. Para politisi dari lintas partai itu tidak sepakat dengan konsep hibah yang dilakukan.
Rapat berkali-kali dilakukan untuk mengambil kesepakatan. Sejumlah tokoh adat Simalungun termasuk Yayasan Sang Naualuh Damanik dan organisasi kepemudaan dimintai pendapat.
Baca juga: Belasan Tahun Menunggu, Pembangunan Tugu Sang Naualuh Damanik Dimulai Kembali
Hingga akhirnya DPRD Pematangsiantar mengendur. Kesepakatan diambil setelah dilakukan rapat dengar pendapat antara DPRD Pematangsiantar, Pemko Pematangsiantar dengan Yayasan Rara Sang Naualuh Damanik.
Ketika itu, perancang tugu Hotman Damanik menjelaskan, Tugu Raja Sang Naualuh bakal setinggi 12 meter, dengan rincian patung 6 meter, pijakan 4 meter dan pondasi 2 meter. “Nanti bisa kita expose bagaimana rancangannya,” ujarnya.
Peresmian tugu rencananya berlangsung di saat yang bersamaan dengan HUT ke-154 Kota Siantar, 24 April 2025 mendatang. Lokasinya persis di samping Taman Makam Pahlawan, Jalan Sang Naualuh, Kecamatan Siantar Timur.
Pada Kamis (29/8/24), Wali Kota Susanti Dewayani menggelar peletakan batu pertama. Kala itu dia menegaskan, pembangunan harus selesai sebelum perayaan HUT Kota Pematangsiantar tahun 2025.
“Harapannya, kita tetap sehat sehingga kita bisa bersama-sama meresmikan patung opung kita, Opung Sang Naualuh Damanik,” kata Susanti. (gideon/hm20)