3.7 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Resmikan Bank Sampah, Jangan Bergado karena di Sini Ada Sumber Duit

Pematangsiantar | Mistar – Bank Sampah Bantan Berseri Abadi, di Jalan Seram Bawah Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, resmi dilaunching Walikota Pematangsiantar H.Hefriansyah, Selasa (22/10/19).

Peresmian itu dirangkai dengan serahterima bantuan sarana persampahan dari PT PLN UPT Pematangsiantar. Walikota Pematangsiantar berharap agar bank sampah tersebut bisa berkelanjutan ke depannya.

“Semoga ini bisa berkelanjutan, itu harapan kita. Dan jangan bergado (jangan gaduh), karena di sini ada sumber duit, itu adalah sumber puncak masalah, saya harap akur-akur sajalah,” tutur Walikota mengakhiri sambutannya. Bank sampah ini dikelola masyarakat kelurahan Bantan.

Ditemui usai peresmian Bank Sampah Bantan Berseri Abadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dedy T Setiawan menceritakan awal mula adanya bank sampah tersebut. Ia mengatakan awalnya masyarakat Kelurahan Bantan melakukan musyawarah beberapa bulan yang lalu, dan sepakat untuk mengelola sampah.

“Ketika ide yang mereka sepakati itu ketemu dengan kami, maka kami menyarankan untuk membentuk bank sampah. Bank sampah itu adalah lembaga yang mengelola sampah organik dan anorganik, karena kelurahan ini ada di wikayah kota maka sampahnya lebih banyak anorganik. Makanya, konsentrasinya untuk bank sampah ini adalah bagaimana mengelola sampah anorganik, seperti botol air mineral,” bebernya.

Selanjutnya melalui Lurah Bantan yang telah kordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, kata Dedy, tempat bank sampah disiapkan oleh warga. Setelah ada tempatnya, pihak Dinas Lingkungan Hidup memfasilitasi untuk mencari bantuan.

“Kebetulan, di PT PLN UPT Pematangsiantar ada programnya tahun ini, program untuk pegiat lingkungan ada CSR-nya. Khusus untuk lingkungan, mereka (PLN) sangat konsen, makanya kita memediasi agar masyarakat menyampaikan proposalnya ke PLN. Itu makanya ada Betor, timbangan, mesin jahit dan mesin pencacah plastik. Pada hari ini adalah kegiatan peresmiannya,” ungkapnya.

Namun sebelum acara peresmian dilaksanakan, kata Dedy, pihaknya sudah melakukan pelatihan dalam bentuk manajemen dan pelatihan untuk pengelolaan sampahnya. Sampah organik diolah jadi kompos, anorganik seperti plastik botol mineral diolah menjadi butir-butir plastik.

“Masyarakat akan menjadi anggota di bank sampah ini, setiap hari akan menyetorkan sampah-sampahnya. Masyarakat yang menjadi anggota, akan diberikan buku tabungan, disitu akan dicatat berapa kilo (sampahnya) tiap hari, dan apa jenis-jenis (sampah)-nya, serta harganya berapa. Suatu saat, uangnya akan dijual oleh bank sampah, itulah hasilnya,” tukasnya.

Ketika ditanya sudah ada berapa bank sampah di Kota Pematangsiantar, Dedy mengatakan Bank Sampah sudah ada di 8 kelurahan yang ada di 8 Kecamatan, tapi yang masih aktif untuk saat ini ada 4, yang 4 lainnya akan diaktifkan kembali.

“Karena target kita di setiap kelurahan harus ada bank sampah, karena undang-undang nomor 18 tahun 2008 mengatakan paripurna sudah berubah, tidak angkut buang lagi, mengolah sampah di sumbernya. Bisa dengan cara pengomposan, bisa dengan bank sampah,” tandasnya.

Reporter: Ferry Napitupulu
Editor: Herman

Related Articles

Latest Articles