21.1 C
New York
Monday, August 19, 2024

Pesan Susanti ke Pelajar di BSA: Fokus pada Tujuan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wali Kota Susanti Dewayani mendukung Program Bincang Seputar Anak (BSA) dalam Cegah Perkawinan Anak melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Pematangsiantar. Sosialisasi itu digelar di Balai Bolon Lapangan Adam Malik, Senin (19/8/24).

Menurutnya, Dinsos P3A sengaja menggelar kegiatan outdoor bagi 200 siswa-siswi SMA se-Kota Pematangsiantar, sekaligus melatih pelajar tetap fokus di tengah hiruk-pikuknya aktivitas masyarakat.

“Luar biasa anak-anak semua yang tetap fokus di acara ini. Padahal di sekitar sini sangat banyak aktivitas masyarakat lainnya. Jadi ini latihan agar fokus pada satu kegiatan,” kata Susanti.

Masa SMA, ia menyebut, adalah masa paling indah. Sebab di jenjang itu hanya ada dua kondisi yang dirasakan, yakni senang dan sangat senang.

Baca jug: Pemko Siantar Terima Penghargaan UHC Awards 2024 dari Wapres

“Di masa SMA itu tidak ada susahnya. Banyak kegiatan, sehingga merupakan masa paling indah dan bahagia,” ucapnya.

Karena itu, sambungnya, masa-masa di SMA tidak boleh terlewatkan begitu saja. Jangan sampai masa SMA terganggu dengan adanya perkawinan anak atau perkawinan dini.

Sebab, dampak perkawinan anak sangat banyak. Apalagi, berumah tangga itu membutuhkan kesiapan mental, fisik, dan juga materi.

“Memang angka perkawinan anak terus menurun jumlahnya. Namun tetap harus kita cegah. Pemerintah Kota Pematangsiantar mendukung Cegah Perkawinan Anak. Kepada anak-anak peserta sosialisasi, agar tetap fokus dalam kegiatan ini karena banyak manfaat dari informasi-informasi yang diberikan narasumber,” Susanti memungkas.

Baca juga: Susanti Tegaskan Pemko Siantar Rawat Persekutuan dan Persaudaraan

Sebelumnya, Kepala Dinsos P3A, Pardomuan Nasution dalam laporannya memaparkan kegiatan BSA tersebut merupakan kali ketiga. Kegiatan pertama dilaksanakan di Lapangan Merdeka/Taman Bunga dengan melibatkan kaum ibu dari ormas agama. Kegiatan kedua di Kecamatan Siantar Selatan.

Pardomuan menerangkan, kegiatan tersebut digelar berdasarkan kekhawatiran adanya rilis dari Komnas Perempuan yang menyebutkan terdapat 4 persen perempuan usia 1-24 tahun cerai hidup di perkotaan, dan 14,57 persen di pedesaan.

Sosialisasi yang dilaksanakan, katanya, merupakan bentuk kepedulian Pemko Pematangsiantar di bawah kepemimpinan Susanti Dewayani, untuk memberikan informasi dan pengetahuan terhadap anak (usia 0-18 tahun) tentang pernikahan dini.

“Pernikahan anak atau pernikahan dini banyak berakhir tragis. Bahkan setelah perceraian, bukan hanya anak terlantar, bahkan sang ibu juga,” sebutnya.

Pardomuan bilang, merupakan hak dasar bagi anak untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Jika aktivitas kegiatan belajarnya diambil untuk aktivitas rumah tangga, maka cita-citanya kandas. (jonatan/hm25)

Related Articles

Latest Articles