9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pempek Asal Siantar, Dijual Hingga Antar Provinsi

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pematang Siantar merupakan salah satu kota di wilayah Sumatera Utara yang dikenal sebagai kota kuliner. Cita rasa yang penuh kreatif tentu membuat orang tidak ada bosan-bosannya mencicipi kuliner di wilayah ini.

Salah satu kuliner yang lagi diminati adalah pempek. Makanan ini berbahan dasar tepung sagu, yang memiliki cita rasa unik dan gurih. Tidak hanya itu, makanan olahan rumah tangga ini sudah dijual hingga ke berbagai daerah. Dibantu dengan kemajuan teknologi, makanan ini semakin dikenal dan digemari masyarakat luas.

Afrisah (40) salah seorang ibu rumah tangga yang hobi memasak. Ia mencoba terjun ke dunia usaha untuk menyalur hobinya sekaligus menjadi sumber ekonomi keluarga.

“Pemicu dari saya adalah karena saya senang sekali masak-masak. Jadi coba nantang diri sendiri untuk buka usaha kuliner,” ujar Afrisah saat ditemui wartawan Mistar.id, Selasa (30/5/2023) sore.

Baca Juga:Membelah Malam, Menikmati Kuliner Murah di Emperan Kartini Siantar

Dikatakan Afrisah, proses pembuatan pempek dilakukan di rumah produksi yang beralamat di Jalan Bola Kaki No.10 Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat.

“Untuk bahan- bahannya, ikan tenggiri, telur, air, garam, tepung sagu, gula merah. Itu aja sih bahan pembuatan pempeknya bang,” jelas Afrisah.

Sementara itu, pempek tersebut dibandrol mulai seharga  Rp 25 ribu, kalau hari besar maupun hari biasa harga tetap saja.

Baca Juga: Cafe Sapokahoowa Foodpedia, Pilihan Baru Pecinta Kuliner Siantar

Untuk pempek ini sendiri sudah sampai hingga keluar kota. “Kalau pempek saya ini sudah sampai penjualan ke Kalimantan Tengah, Samarinda, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Sibolga, Balige,” ungkapnya.

Dari hasil pembuatan pempek itu, Afrisah mengatakan dirinya memiliki pendapatan hingga Rp 15 juta perbulannya.

“Saya menyekolahkan anak-anak, yah dari sini lah bang sumber penghasilan keluarga saya untuk memenuhi kebutuhan sehari,” terang Afrisah.

Afrisah juga mengatakan pernah menerima bantuan dari Bank Indonesia dan Telkom. “Sangat banyak manfaatnya berupa bantuan pelatihan seperti, pemasaran produk, promosi melalui bajar serta pembinaan kemasan,” tuturnya (abdi/hm17).

Related Articles

Latest Articles