8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Pedagang Pasar di Siantar Keluhkan Sepi Pembeli di Awal Ramadhan

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Animo masyarakat berbelanja di pasar-padar tradisional terpantau turun. Sejumlah pedagang pasar mengeluhkan sepinya pembeli di awal Ramadan tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Padahal, harga-harga semuanya tidak mahal. Semuanya sudah normal. Kalau biasanya, jelang Ramadhan, harga-harga kebutuhan mulai banyak yang naik,”ujar salah satu pedagang sayur-sayuran, Risma Siagian, pada Kamis (23/3/23).

Risma yang biasa berdagang di pasar tradisional Dwikora ini menyebutkan bahwa sejumlah komoditi sembako di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pematang Siantar telah mengalami penurunan harga. Hal itu terjadi pada sayur mayur yang dijualnya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Tim Gabungan Survei Harga Sembako dan Hasil Pertanian di Taput

Dia menambahkan, kenaikan harga bahan pangan biasanya selalu menjadi momok bahkan ketika baru memasuki bulan Ramadan. Namun, kondisi harga pangan di awal Ramadan tahun ini justru terpantau cukup stabil.

“Kayak cabai aja udah murah sekarang ini. Cabai merah aja Rp26 ribu per kg dari sebelumnya sempat Rp40-50 ribu per kg. Cabai rawit dan hijau juga sama-sama mengalami penurunan harga. Masing-masing Rp24 ribu dan Rp16 ribu per kg,” paparnya.

Hal serupa juga diucapkan salah seorang asisten sembako yang berada di Pasar Horas, Ramzi. Dikatakannya, kalau sebelumnya permintaan akan sembako naik hingga 60 persen. Tapi tahun ini sepertinya daya beli masyarakat belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

“Penjualan tidak terlalu ramai tahun ini di saat menjelang puasa dan awal puasa. Palingan hanya 10-15 persen ajalah peningkatannya,” sebut Ramzi.

Biasanya, kata dia, setiap momentum hari keagamaan seperti hari ini seharusnya para pedagang pasar sudah mulai panen meningkatnya penjualan.

“Tapi kita gak tahu juga yah. Barangkali ini kan masih di awal Ramadhan. Barangkali beberapa hari lagi ke depannya, pembeli mulai ramai,” tuturnya dengan berharap.

Baca juga: Cek Harga Sembako, Wakil Bupati Simalungun Sidak di Pasar Perdagangan

Tak jauh beda dengan pedagang sayur, Lina Simatupang. Dia mengeluhkan sepinya pembeli pada awal Ramadhan. Pasalnya, ia sudah membawa 6 karung sayur-sayuran dari Kabupaten Simalungun. Setiap karung berisikan 60 ikat sayur. “Biasanya, jam 7 pagi sudah selesai habis semua. Ini sudah mau siang masih tersisa. Untung saja, tadi ada yang memborong untuk dijual di pekan-pekan,” kata Lina.

Lina juga berspekulasi, sepinya pengunjung pasar saat ini, karena harga masih belum stabil dan sebagian juga masih ada yang mahal sehingga masyarakat membatasi pembelian kebutuhan sehari-hari. “Sekarang itu masyarakat beli dengan jumlah setengahnya saja misalnya biasa beli satu kilogram sekarang hanya setengah kilogram saja,” paparnya.

Meski begitu Lina percaya kenaikan permintaan akan tetap terjadi di saat masyarakat dalam merayakan Lebaran. Hal tersebut katanya sudah menjadi tradisi masyarakat yang mencari barang kebutuhan Lebaran. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles