5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Mukjizat! 7 Jam Terombang Ambing di Lautan, Anak Siantar Selamat

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Raut wajah yang tampak bahagia memancar dari wajah Heriyanto dan Sugiarti, ayah dan ibu kandung dari Reynalfi, warga Jalan Sumber Jaya I Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pemantangsiantar.

Pasangan suami-istri (pasutri) yang masing-masing berusia 50 tahun itu mengaku senang mendapat kabar, jika putra mereka selamat setelah terombang-ambing ombak di perairan Laut Selat Malaka selama sekitar 7 jam.

“Syukurlah anak kami bisa selamat dan sehat setelah 7 jam terombang-ambing di laut, itu mukjizat,” ujar bapak 4 anak tersebut kepada para awak media yang menemui mereka di rumahnya yang terlihat sederhana, pada Minggu (7/6/20) sore.

Baca Juga:Riko Simanjuntak Anak Siantar Galang Dana Lawan Virus Corona, Lelang Pakaian & Sepatu Hasilkan Rp5,1 Juta

“Semalam dia menelepon pakai handphone polisi, sekitar jam 11 malam. Dia bilang, mereka nekat melompat dari kapalnya karena tak tahan disiksa. Mereka ada dua orang, anakku satu, sama orang Nusa Tenggara Barat satu,” ungkap Heriyanto yang sehari-harinya berprofesi sebagai sopir.

Andri Juniansyah (tengah) dan Reynalfi (paling kanan). (f:khairul s/kepripedia.com).

Saat ditanya jenis siksaan yang diterima anaknya, Heriyanto bilang, anaknya dan anak buah kapal lainnya kerap dipukul dan makan nasi putih hanya satu kali dalam dua hari.

“Kata anakku, mereka makan nasi putih itu satu kali dua hari, trus kalau kerjanya agak lamban atau lelet, mereka ditendang dan dipukul,” cecarnya.

Selanjutnya, ketika ditanya apa harapannya setelah anaknya ditemukan selamat. Heriyanto berharap agar anaknya bisa pulang ke Kota Pematangsiantar.

“Kemarin kan, kata anakku, setelah urusannya selesai di Karimun, ia akan ke Nusa Tenggara Barat bersama temannya. Kalau boleh pulang kemari dululah,” harapnya.

Heriayanto juga beraharap agar kejadian yang dialami Reynalfi, anak kedua dari empat bersaudara itu, dapat diusut tuntas oleh pihak Kepolisian.

Baca Juga:Anak Punk Alih Profesi Jadi Shading Alis Beromset Puluhan Juta

“Jangan sampai ada lagilah anak bangsa ini mengalami hal yang sama dengan anak saya, kita berharap agak kejadian anak saya bisa diusut secara tuntas,” tukasnya.

Diceritakan Sugiarti, anaknya berangkat dari Kota Pematangsiantar ke Jakarta pada September 2019 lalu.

“Ada 4 orang yang berangkat dari sini. Disana mereka katanya sekolah. Kemudian datang kabar, dia berangkat bulan 11 (November 2019) ke Thailand, katanya mau menyortir cumi-cumi. Dia sudah tujuh bulan kerja di kapal, tapi belum pernah gajian,” ungkapnya.

Sebelumnya, ketika para awak media melakukan penelusuran untuk mencari tempat tinggal Reynalfi, banyak yang tidak mengenalinya, meski para awak media sudah menunjukkan foto pria berusia 22 tahun tersebut.

Beruntung ada seorang anak muda yang mengenalinya. Bahkan orangtuanya tidak mengenali Reynalfi.

Baca Juga:Tuak Huta Manik Tembus Lapo Tuak di Siantar

“Waktu berangkat dari sini, dia cungkring (kurus) dan rambutnya tidak gondrong, jadi wajar banyak yang tak kenal. Aku aja melihat fotonya tak kenal,” sebut Heriyanto mengomentari foto yang ditunjukkan para awak media kepadanya.

Informasi diperoleh sebelumnya, Reynaldi dan temannya yang bernama Andri Juniansyah, pria berusia 30 tahun warga Dusun Kado Permai Utan Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditemukan di perairan Karimun Anak atau di line Ship To Ship (STS) oleh nelayan Karimun, pada Sabtu (6/6/20) sekira jam 03.00 wib. Keduanya melompat dari kapal pada Jumat (5/6/20) sekira jam 20.00 wib.(ferry/hm01)

Related Articles

Latest Articles