“Kalau penjualan biasa aja, memang hari ini tidak ada diskon. Kalaupun ada (diskon), sepertinya tidak berhubungan dengan aksi boikot itu,” ujar salah seorang penjaga di ritel modern tersebut.
Tak hanya itu, produk lainnya yang juga diboikot adalah produk makanan dan minuman cepat saji. Kedua produk ini disinyalir memberikan makanan gratis bagi tentara zionis yakni Mcd dan KFC.
Meskipun masyarakat mungkin bersimpati terhadap masalah Palestina, situasi di lapangan belum mencerminkan hal ini karena masih adanya skeptisisme terhadap dampak nyata dari tindakan tersebut.
Baca juga : Tegas! MUI Sumut Patuhi Fatwa MUI Pusat, Haram Beli Produk Israel
Dampak aksi boikot di Kota Pematang Siantar sepertinya tak terasa atau bisa dikatakan bisnis mereka masih berjalan normal.
“Lihat aja itu (sambil menyebut antrian panjang di store KFC Pematang Siantar). Padahal, banyak brand lokal fried chicken yang tidak kalah nikmat dengan produk buatan luar, menyediakan menu yang bervariasi dan harga yang murah. Mudah-mudahan mereka bisa mengerti arti “boikot” dan segera menyadarinya,” ujar Wahyuni Damanik (46) warga Jalan Cahaya Kelurahan Bukit Sofa.
Berbeda dengan Lina (25). Ibu yang baru saja memiliki anak bayi ini mengaku sudah mengetahui aksi boikot produk-produk yang sangat populer di tengah masyarakat. Sebagai dukungannya kepada Palestina, ia mengganti produk lain untuk anaknya.
“Saat ini seperti popok bayi, pampers tidak lagi saya beli. Kan masih ada produk lainnya. Inilah sebagai bentuk dukungan saya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Begitu pun dengan susu, kami ganti produk lain,” sebut Lina. (yetty/hm18)
