Pematangsiantar, MISTAR.ID
Aam Hasanudin (58), pria asal Jawa Barat (Jabar) ini berhasil mencetak kesuksesan sebagai pelopor peternakan lebah di Sumatera Utara (Sumut) melalui Flora Nauli Group.
Perjalanan hidupnya adalah kisah inspiratif tentang bagaimana passion dan dedikasi dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi banyak orang. Kecintaan Pak Aam terhadap lebah madu bermula sejak usia muda.
“Ayah saya seorang kepala desa. Jadi rumah saya sering menerima kunjungan mahasiswa dan peneliti bidang kehutanan, pertanian, dan peternakan,” cerita Aam saat ditemui di rumahnya Jalan Setia Negara I Nomor 5 Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari, akhir pekan lalu.
Lingkungan ini memupuk rasa ingin tahu Aam terhadap dunia alam. Ketika ia melanjutkan pendidikan tinggi, minatnya pada peternakan lebah semakin berkembang.
Baca juga :Â Mantan Supervisor Distributor Obat-obatan Sebut Nekat Buka Usaha untuk Kegiatan Usai Pensiun
Penugasan di Balai Penelitian Kehutanan di Sumatera Utara pada 1987 menjadi momen penting dalam hidupnya. Keberadaan sumber daya lebah madu yang melimpah di daerah tersebut memungkinkan Pak Aam melakukan riset dan mempraktikkan teknik beternak lebah secara berkelanjutan.
Pada tahun 1993, setelah menikahi wanita asal Pematangsiantar tahun 1991 dan menetap di sana. Ia memulai usahanya dan perlahan membangun peternakan yang kini menjadi salah satu usaha madu terkemuka di Sumatera Utara.
Saat ini, Flora Nauli Group memproduksi ratusan kilogram madu murni setiap bulan. Tidak hanya itu, usaha ini juga mencakup produk turunan seperti lilin lebah dan propolis yang dipasarkan hingga ke tingkat nasional dan internasional. Namun, bagi Pak Aam, keberhasilan tidak hanya diukur dari jumlah produksi.