7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Ketahuan Bikin Konten Isap Vape saat Jam Belajar, 5 Siswa SMP akan Dikeluarkan dari Sekolah

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Miris. Aksi tidak terpuji dilakukan 5 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kota Pematangsiantar dengan membuat konten TikTok sambil mengisap rokok elektrik atau vape saat jam sekolah masih berlangsung.

Aksi mereka itupun diketahui pihak sekolah. Tidak tangung-tangung, pihak sekolah langsung membuat surat pernyataan kepada mereka yang intinya menegaskan bahwa lima siswa bersangkutan agar memilih pindah dari sekolah tersebut setelah ujian semester selesai.

Orang tua salah satu dari kelima murid tersebut (sebut saja namanya Abah) terkejut dengan kebijakan yang dikeluarkan SMP Negeri 4 Pematangsiantar. Pasalnya, pihak sekolah seharusnya menghukumnya atau memberikan peringatan dahulu sebelum keputusan akhir mengeluarkan anaknya dari sekolah tersebut.

Baca Juga:Siswa SMA RK Budi Mulia Siantar Gelar Aksi Long March Siantar-Tigaras

“Meski demikian, saya sebenarnya terpaksa menandatangani surat pernyataan yang dikeluarkan pihak sekolah. Tapi memohon agar surat keterangan yang dikeluarkan sekolah nanti, tidak mencantumkan kesalahan anak kami, yakni merokok vape,” kata Abah saat diwawancarai, Senin (30/5/22).

Sementara itu Kepala SMP Negeri 4 Pematangsiantar Dedi Muliono ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/5/22) mengakui bahwasanya telah mengeluarkan surat pernyataan kepada peserta didiknya agar pindah dari sekolah yang dipimpinnya usai ujian semester ini. Surat tersebut ditandatangani orang tua menggunakan materai.

“Kesalahannya menurut kami sudah sangat fatal. Selain melanggar peraturan sekolah, mereka merokok vape di lingkungan sekolah, malah diunggah lagi di media sosial, TikTok,” ungkap Dedi.

Baca Juga:3 Siswa SMPN 4 Balige Raih Prestasi di Kompetisi Sains Nasional

Dedi menuturkan, pihak sekolah berdasarkan laporan atau informasi berwenang memberikan teguran atau sanksi kepada siswa-siswi yang melanggar ketentuan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. Tetapi, lanjut dia, kesalahan yang dilakukan kelima murid itu disebut sangat fatal karena mengunggah di media sosial. Jikalau hanya merokok di sekolah dan tidak diketahui sampai keluar sekolah, masih bisa dimaafkan.

“Ini sampai pakai media sosial. Kalau sampai viral, kami tidak tahu, tapi kalau di sekolah ini sudah viral. Kebijakan tersebut belum final. Keputusannya akan dilakukan nanti saat rapat dewan guru saat akhir semester pada penentuan kelulusan atau kenaikan kelas,” jelasnya.

Menurutnya, pengawasan tidak hanya pada pihak sekolah saja, melainkan pihak orang tua juga harus sama-sama mengawasi anaknya sesudah jam belajar di sekolah selesai. Apalagi anak sekarang sudah bebas menggunakan handphone kapan saja.

Baca Juga:296 Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Siantar Resmi Dilepas

Jika mengenai nasehat maupun mengingatkan para murid agar melakukan hal-hal positif, dia bilang, pihak guru di SMP Negeri 4 setiap saat memberitahukan kepada seluruh peserta didik. Hal ini dilakukan demi masa depan siswa yang lebih baik nantinya.

“Tapi yang namanya kecanggihan teknologi saat ini, banyak disalahartikan oleh para peserta didik. Itu makanya, kesalahan seperti ini jangan dibilang karena kami saja. Di sekolah hanya 6 jam saja, selebihnya di luar daripada sekolah. Jadi, orang tua juga perlu melakukan pengawasan bersama terhadap anaknya masing-masing,” jelas Dedi.

Tentang keinginan orang tua dari kelima murid surat keterangan pindah nantinya tidak mencantumkan kesalahan murid yang bersangkutan, yakni merokok vape, dijawab dengan tegas oleh Dedi bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

Baca Juga:SMK Swasta Teladan Siantar Lepas Siswa Alfamart Class ke Dunia Kerja

“Ohh, tidaklah. Itu namanya menghukum seumur hidup. Jikalau pun nanti mereka pindah dari sekolah ini, bisa jadi di sekolah nanti, mereka malah lebih berhasil dan lebih disiplin lagi. Hukuman ini mungkin sebagai cambuk bagi dirinya untuk berfikir dan merefleksi.”

Dedi menegaskan, kalau pun nanti keputusannya mereka harus pindah sekolah, ia berharap jangan langsung meng-judge atau menghukum tentang prestasinya atau hal-hal lainnya. Sebab, bisa saja prestasinya bisa lebih berkembang setelah mereka mendapatkan hukuman tersebut.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles