Pematang Siantar, MISTAR.ID
Kenaikan harga bahan pokok kue dalam beberapa waktu terakhir sangat berdampak pada pelaku usaha kue kering menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tentu saja kenaikan harga ini membuat para pemilik bisnis usaha kue kering bekerja keras memutar otak agar bisa beradaptasi dengan kondisi itu. Demi tetap bisa bertahan serta mendapat untung, tak sedikit para pedagang terpaksa menaikan harga jualan mereka.
Seperti yang dilakukan pemilik bisnis usaha kue kering di Jalan Jawa, Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Juli, mengaku terpaksa menaikkan harga dagangannya akibat kenaikan bahan baku membuat kue.
Baca Juga:Meraup Rezeki dari Bisnis Kue Lebaran
“Tahun ini kami naikkin harga setiap jenis kue. Menaikkannya bukan berdasarkan kiloan. Tapi setiap wadah/toples kami naik seharga Rp10.000. Seperti kue nastar yang paling banyak diminati pelanggan kami. Untuk ukuran kecil Rp80.000. Sedangkan yang paling tinggi Rp200.000,” ucapnya, Senin (19/12/22).
Meski begitu, sambung Juli, pihaknya tidak ingin konsumennya kecewa. Jadi setiap toples yang akan dijual penuh berisi kue, tidak dikurangi sedikit pun. Dia juga menyebut tidak mengurangi takaran bahan kue karena kalau dikurangi otomatis rasanya berbeda. Juli khawatir efeknya justru orang pada enggak mau beli lagi.
“Kalau sudah langganan, mereka mengerti setelah diberi penjelasan. Kami hanya ingin menjaga kwalitasnya. Dibuat banyak pun, tapi rasanya tidak enak, akan sia-sia. Berikutnya, orang itu tidak mau lagi beli kepada kami,” ujarnya.
Berbeda dengan pemilik bisnis usaha kue kering di Jalan Langkat I, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Eva. Meskipun bahan baku membuat kue melonjak naik dari harga normal, dia tetap menjual kue buatannya dengan harga biasanya.
“Bagaimana mau menaikkan harganya, soalnya harga kue yang kami sajikan sudah ada daftar harga dari awal sebelum melonjaknya harga bahan-bahan membuat kue ini. Pelanggan pun sudah memesan dan memberi uangnya,” sebut dia.
Baca Juga:Pengusaha Kue Kering di Medan Bersiap Jelang Nataru
Dia juga tidak menepis hal itu mengakibatkan keuntungan yang diperoleh jadi berkurang. Meski Eva tidak menaikkan harga jualnya seperti yang dilakukan pemilik usaha kue kering lainnya, ia tetap menjaga kualitas dari kue yang dibuatnya.
Eva mengatakan bahwa kue yang paling banyak diminati adalah kue nastar dan bangkit. Selain itu, salju bangkit kampung, sagon bakar, dan istana lezat. Untuk satu toples, harga dipatok mulai Rp80 sampai Rp180 ribu. Tergantung dari jenis kue yang diinginkan.
“Bahan baku telur ayam dan terigu yang lumayan mahal sekarang. Sebelumnya, kami sudah membeli kebutuhan membuat kue lainnya. Jadi ini yang menutupi harga bahan baku yang mahal sekarang,” ungkap Eva.
Eva berharap pemerintah bisa menormalkan kembali harga bahan baku telur ini ke harga sebelumnya, untuk produksi membuat kue bisa berjalan lancar. (yetty/hm12)