Pematangsiantar, MISTAR.ID
Wacana pengelolaan parkir dipegang pihak ketiga mendapat respon dari juru parkir (jukir). Pihak yang setiap harinya berkutat dengan debu dan terik matahari ini terancam tak memiliki mata pencaharian.
Salah seorang juru parkir, W Sinaga ditemui di seputaran Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat mengaku telah mendapat kabar tersebut. Dia dan rekan-rekan seprofesinya merasa khawatir jika wacana itu benar-benar direalisasikan.
“Kami di sini yang langsung turun di lokasi, tidak pernah terlambat memberikan setoran pasti terusik dengan kabar itu,” kata Sinaga, Kamis (19/12/24).
Isu-isu yang beredar di kalangan jukir, lanjut dia, mereka bakal ‘dibuang’. Sinaga menyebut, pada umumnya jika seseorang memegang kendali seluruh titik parkir dengan dibalut perusahaan pemegang tender bakal mempekerjakan orang-orang sekiranya saja.
“Itukan hal yang lumrah. Kalau kami tidak dikenalnya, manalah jadi prioritas,” ujarnya.
Baca Juga :Â Pertengahan 2024, Realisasi Retribusi Parkir di Siantar Masih Jauh dari Target
Dia mengaku tidak dapat berbuat banyak jika sistem pengelolaan parkir diubah. Pun begitu, Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Perhubungan diminta tidak menutup mata atas nasib para jukir.
Dilanjutkan Sinaga, sebagai langkah tetap memperhatikan nasib mereka, Dinas Perhubungan dapat membuat kesepakatan kepada perusahaan pihak ketiga agar mereka tetap bisa dipekerjakan.
“Kami tidak paham masalah pendapat ke daerah itu. Kami hanya setor per bulan ke rekening yang sudah ditetapkan dan kembali jadi tukang parkir,” ucapnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan tampaknya kekeh dengan wacana tersebut. Usulan bakal disampaikan kepada Komisi III DPRD Pematangsiantar tahun 2025. “Pemerintah-pemerintah lain sudah banyak yang kerja sama mengelola parkir dengan pihak ketiga,” kata Kadishub Julham, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/12/24) lalu.
