Dalam pendataan itu, warga diimingi juga uang sejumlah Rp150.000 sampai Rp200.000 untuk setiap orangnya. Namun, uang itu diberikan satu hari sebelum pemungutan suara.
“Kalau di kami itu Rp150 ribu lah, itu hanya ngisi formulir, nama, nomor hp, nanti uangnya sehari sebelum pemilihan,” ucap Boru Aritonang, warga Kelurahan Naga Pita Kecamatan Siantar Utara.
Sementara itu, harga suara dengan nominal yang cukup tinggi ternyata ada di dapil III, yang dimana di dapil tersebut, harga suara per orang bisa mencapai Rp250.000.
Sistem pendataan untuk meraup suara tersebut tidak jauh berbeda dari dapil lain, namun lebih spesifik, dengan pendataan KTP, Nomor HP, dan penempelan poster atau gambar caleg di rumah yang bersangkutan.
Baca juga :Â Media Asing Soroti Kiprah Politik Dua Kaki dan Dinasti Jokowi
Untuk pembayarannya dilakukan di awal Rp50.000 dan Rp200.000 lainnya akan dibayarkan ketika pemungutan suara dilakukan.
Warga Kelurahan Marihat Kecamatan Siantar Marihat ini mengatakan tingginya tawaran di daerah mereka karena memang daerah tersebut memiliki persaingan yang tinggi.
Dimana perebutan kursi di daerah itu cukup sengit, dengan diisi nama-nama mentereng, baik petahana, ataupun calon-calon lain dengan modal besar.
