22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Iyong Damanik, Buat Miniatur Becak BSA dan Rumah Bolon untuk Lestarikan Budaya

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Iyong Damanik (39) warga Jalan Makasar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, mampu dan lihai merancang berbagai miniatur dengan berbagai ukuran. Bapak dua anak ini mengatakan, merancang berbagai miniatur menggunakan peralatan seadanya sudah digelutinya lebih dari lima tahun sejak kondisi fisiknya sedikit mengalami gangguan.

“Ada miniatur Becak Siantar (BSA), Rumah Adat Simalungun dan bus. Dulu sempat sakit selama 6 bulan, makanya nggak kerja di luaran lagi,” katanya seraya menyebut berbagai macam miniatur dibuat tergantung pesanan, Minggu (26/2/23).

Dia menyebutkan, karyanya selama lebih lima tahun ini bisa menambah penghasilannya. Selain ekonomi, Iyong pun menyampaikan membuat miniatur rumah adat Batak Simalungun dan Becak BSA untuk melestarikan budaya.

Baca Juga:Iyong Ciptakan 350 Unit Miniatur Becak Siantar

“Pilihan ini seperti menapaki jalan terjal dan berbatu, karena bukan hal yang mudah menjadi seorang perajin sekaligus kepala rumah tangga. Setiap miniatur yang saya buat pun harus turut mengikuti bentuk asli,” ungkapnya.

Selain itu, agar bentuk miniatur yang dibuat semirip mungkin dengan bentuk aslinya, Iyong juga harus mengetahui bentuk dan filosofi dari setiap desain yang nantinya akan dibuat. “Beberapa mungkin tidak terlalu sulit, seperti miniatur bus. Tapi kalau rumah adat, Rumah Bolon, kita harus tau ornamen dan maknanya. Jadi, miniatur dapat menggambarkan bentuk aslinya. Roh (miniatur)-nya hidup,” ujarnya lagi.

Masih kata Iyong, Apalagi di zaman modern saat semuanya serba instan. Tak semua orang mampu dan juga tertarik untuk menggeluti profesi membuat miniatur seperti yang dia lakukan saat ini. Di kala membuat miniatur BSA dan Rumah Bolon, Iyong menyampaikan ada hal yang mengandung tentang ilmu sejarah dan kehidupannya sangat berguna. Dari beberapa orang yang memesan, miniatur buatannya banyak dijadikan hiasan di rumah.

Baca Juga:Buruh Bangunan di Serdang Bedagai Buat Pesawat Aeromodelling

Selain bisa menjadikan koleksi hiasan rumah, Iyong meyakini bahwa karyanya menjadi catatan sejarah seperti ikon Kota Pematang Siantar jika diperkenalkan kepada generasi mendatang. “BSA sebagai becak Siantar sudah jarang ditemui, demikian juga seperti rumah bolon, yang hanya satu-satunya peninggalan sejarah tersisa dari suku Simalungun. Jadi lewat miniatur ini, kita turut melestarikan kebudayaan. Setidaknya hal itu yang saya pedomani setelah beberapa tahun menggeluti pekerjaan ini,” terangnya.

Untuk membuat satu miniatur BSA, Iyong membutuhkan waktu 3 hari. Untuk miniatur BSA, Iyong membanderol seharga Rp300 ribu. Teruntuk Rumah Bolon, dibutuhkan waktu 7 hari dengan harga Rp1 juta. “Saya merasa belum maksimal karena keterbatasan peralatan yang saya punya saat ini. Makanya, saya terus belajar agar hasilnya lebih baik,” pungkasnya.(hamzah/hm15)

Related Articles

Latest Articles