22.6 C
New York
Monday, July 1, 2024

Intervensi Serentak Cegah Stunting, Pemko Siantar Lakukan Sepuluh Program

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melaksanakan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil dan balita secara berkelanjutan. Sepuluh program mengamanatkan Pelaksanaan Intervensi Serentak sebagai upaya terobosan pencegahan dan penurunan stunting.

“Memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan balita yang ada di daerahnya untuk menjadi sasaran,” sebut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Fitri Sari Saragih saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2024).

Kedua, kata dia, memastikan seluruh ibu hamil dan balita datang ke posyandu. Menguatkan alat antropometri terstandar tersedia di pos pelayanan terpadu (posyandu) dan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran antropometri terstandar serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita.

Baca juga: Wali Kota Bobby Paparkan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Kota Medan

“Menegaskan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar. Intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi. Seluruh ibu hamil dan ibu balita diberikan edukasi di posyandu,” paparnya.

Kemudian, menentukan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) di hari yang sama.

“Menetapkan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak. Juga ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan,” pungkasnya.

Baca juga: Target Penurunan Stunting di Labuhanbatu Belum Tercapai

Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani menginstruksikan baik kepada Lurah, Kepala Puskesmas (Kapus) maupun Camat agar fokus dalam percepatan penurunan stunting.

“Khususnya Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, bahwa dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024,” kata Susanti dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, perlu dibukukan 5 pilar utama yang menjadi penting di dalam percepatan penurun stunting. Salah satunya komitmen politik dan kepemimpinan nasional dan daerah.

“Ini yang menjadi dasar bagi kita semua, yaitu mempunyai komitmen yang tinggi untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan menurunkan angka stunting khususnya di Kota Pematangsiantar,” harapnya.

Pemko Pematangsiantar, Susanti bilang, telah melaksanakan 8 Aksi Penurunan Stunting yang telah dilaksanakan mulai tahun 2021 dan membawa hasil penurunan stunting yang luar biasa.

Baca juga: Angka Prevalensi Stunting Sergai Terendah ke-8 di Sumut

“Per tahun 2021 angka stunting di Kota Pematangsiantar 15 persen. Kemudian tahun 2022 menjadi 14,3 persen, dan tahun 2023 angka Stunting turun hampir 50 persen, yaitu menjadi di angka 7,7 persen,” paparnya.

Angka tersebut, kata dia, menjadi prestasi yang membanggakan lantaran menjadi  kota terbaik nomor tiga di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Dokter anak itu memapar, tujuan intervensi serentak cegah stunting untuk meningkatkan cakupan dan sasaran ke posyandu. Karena itu, kader posyandu harus mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

“Pemerintah Kota Pematangsiantar melaksanakan rapat teknis persiapan intervensi serentak cegah stunting agar OPD sebagai pelaksana teknis intervensi, para Camat sebagai Ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan dapat menjadi penggerak bagi pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kecamatan dan kelurahan,” terangnya.

“Penurunan angka stunting menjadi tanggung jawab kita semua dan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan inovasi dalam penurunannya,” Susanti memungkas. (jonatan/hm17)

Related Articles

Latest Articles