12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Guru di Siantar Kecewa RUU Sisdiknas Hapus Bahasa Inggris dari Mapel Wajib

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pematang Siantar menggelar lomba pidato bahasa Inggris antar pelajar tingkat SMP. Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022.

Amatan MISTAR.ID di lokasi acara di aula SMP Negeri 1 Pematang Siantar, kegiatan tersebut disambut antusias pelajar serta tenaga pendidik khususnya bidang studi bahasa Inggris.

Kegiatan ini juga merefleksikan kekecewaan mereka terhadap pemerintah, di mana pada pasal 81 ayat 1 RUU Sisdiknas versi Agustus 2022, menyebutkan mata pelajaran (mapel) bahasa Inggris tidak dimasukkan sebagai muatan wajib bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Baca Juga:Bahasa Inggris Tak Masuk Muatan Wajib di RUU Sisdiknas, Begini Respon Para Guru di Siantar

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru bahasa Inggris di SMPN 12 Pematang Siantar, Herna Mayanti Harianja. Menurutnya, RUU Sisdiknas tidak logis menghapus mapel ini. Pasalnya, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional.

“Hilangnya bahasa Inggris dapat berakibat pada ketertinggalan anak-anak Indonesia dalam kancah internasional. Sebab saat ini apa-apa menggunakan bahasa Inggris. Kalau dihapus mapel bahasa Inggris, terus anak-anak ini kapan majunya lagi. Kita bisa ketinggalan oleh negara-negara lain di dunia,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Herna, zaman sudah berkembang pesat. Teknologi informasi semakin canggih, serta menggunakan bahasa Inggris. Maka dari itu, kurikulum zaman sekarang harus sesuai perkembangan zaman yang semakin membutuhkan penguasaan bahasa Inggris.

Baca Juga:Tips Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak

Menurutnya, kurikulum itu perlu responsif dengan dinamika perkembangan zaman. Itu makanya, seluruh tenaga pendidik berusaha mempersiapkan sumber daya yang berdaya saing, baik itu di tingkat nasional maupun internasional.

“Kalau nanti dia mendaftar atau mencari pekerjaan, biasanya harus memiliki kompetensi dalam berbahasa Inggris. Jadi, belajar bahasa Inggris itu harus dibiasakan. Sehingga anak tersebut jadi terbiasa bahasa Inggris, di samping bahasa Indonesia atau bahasa lain yang dimiliki anak tersebut,” sebut Herna.

Lebih lanjut Herna menuturkan, jika bahasa Inggris disebut segelintir para orang tua menyatakan dapat menghapus budaya ataupun bahasa yang dimiliki nenek moyangnya, itu kembali ke keluarga juga.

Baca Juga:20 Kosakata Asing Bidang Traveling yang Tak Perlu Diterjemahkan ke Bahasa Inggris

Meski begitu, pelajaran bahasa Inggris di sekolah tidak semata-mata membicarakan perkembangan zaman, melainkan bagaimana memberi Informasi kepada warga asing tentang budaya-budaya Indonesia.

“Setiap pelajaran bahasa Inggris itu, kami membahas kebudayaan Indonesia. Sehingga anak didik dapat mengerti menjelaskan ke warga asing tentang budaya Indonesia. Jadi bukan budaya asing yang kita tiru, namun dipilah. Mana yang baik untuk diinformasikan pada anak didik kami, yang jeleknya kami buang agar tak ditiru,” tegasnya.

Herna berharap pemerintah lebih banyak lagi membuat kompetisi seperti yang dilaksanakan oleh MKKS Pematang Siantar. Seperti acara Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan sebagainya. Sehingga anak-anak semakin bersemangat dengan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris lebih baik. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles