Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Gardu Tersambar Petir, Listrik di Siantar Sudah Normal

journalist-avatar-top
By
Tuesday, February 20, 2024 12:02
30
gardu_tersambar_petir_listrik_di_siantar_sudah_normal

gardu tersambar petir listrik di siantar sudah normal

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Unit Layanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara (ULP PLN) Rayon Siantar Kota, menyampaikan sistem kelistrikan di Kota Pematangsiantar sempat terganggu karena tersambar petir. Intensitas curah hujan menjadi salah satu penyebabnya.

Manajer ULP PLN Rayon Siantar Kota, Lamris Rajagukguk dalam keterangannya mengatakan, kini aliran listrik telah kembali normal. Pihaknya telah melakukan perbaikan hingga dini hari tadi pada gardu yang tersambar petir.

“Ada beberapa gardu kita yang terkena, terkhusus di sepanjang Jalan Sisingamangaraja. Kita lakukan pemulihan beberapa kali di sana,” sebutnya, Selasa (20/2/24).

Lamris bilang, pihaknya menemukan salah satu peralatan proteksi Fuse Cut Out (FCO) terputus. FCO adalah alat pengaman untuk melindungi jaringan terhadap arus lebih yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat atau beban lebih.

Baca juga: Korsleting Listrik, Rumah Warga di Galang Deli Serdang Ludes Terbakar

“Kita lepas ketiga Building Automation System (BAS), kemudian kita lakukan pemulihan,” ujarnya.

Dikatakannya, pelepasan BAS tersebut tak serta merta dalam waktu yang singkat. Berulang kali pihaknya sempat gagal hingga mampu mengatasinya. “Pemulihan secara bertahap serta estafet,” katanya.

“Ada juga ada ledakan gardu di seputaran Kantor Kehutanan Jalan Sisingamangaraja. Setelah di cek, kemudian ditemukan terkena sambar petir kabel (kromosom) kita,” ucapnya.

“Setelah kita lakukan perbaikan, kita potong jaringan untuk mempercepat pemulihan dalam arti untuk memperkecil ruang titik gangguannya. Saat ini sudah normal,” katanya menambahkan.

Baca juga: Pastikan Kelancaran Listrik Saat Pemilu, Polres Labuhanbatu Koordinasi dengan PLN

Lamris menuturkan, gangguan yang terjadi karena faktor alam. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas keandalan kelistrikan dan pelayanan pelanggan.

Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Bane, sebelumnya menyesalkan kondisi hidup dan mati kelistrikan tersebut. Ibu dua anak itu mengaku terganggu lantaran memberangkatkan anaknya bersekolah.

“Gelap-gelapan malam harinya. Sampai pagi pun terganggu untuk masak sarapan anak-anak dan keluarga,” celetuk Boru Panggabean itu. (Jonatan/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap