Pematang Siantar, MISTAR.ID
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akan memberikan bantuan sosial untuk penyandang disabilitas. Bansos ini menarget 84.434 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pematang Siantar.
Kepala Bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kabid Sosial dan P3A) Drs Risbon Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi dan validasi (Verval) data yang dikirim oleh Kemensos. “Tim kami sedang kroscek ke lapangan sekarang. Agar bisa diketahui dengan pasti bahwa orang yang dimaksud tersebut masih ada atau tidak. Bisa jadi, warga tersebut sudah pindah, meninggal dunia, atau yang lainnya,” katanya, Kamis (20/10/22).
Risbon menjelaskan, data yang diberikan oleh Kemensos tersebut diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ditentukan langsung Kementerian Sosial. Dia menegaskan kalau data yang dikirim tersebut tidak boleh tercampur dengan data warga yang disabilitas dalam menerima PKH.
Baca Juga:Dinas Sosial Siantar akan Ajukan Data Korban Angin Kencang ke Kemensos
Jadi, ini masih kita lakukan verifikasi untuk mengecek keabsahan atau kebenaran data tersebut. Kita mencari dari data yang diberikan oleh Kemensos untuk mengetahui yang mana benar-benar cacat serta bukan disabilitas PKH. Agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran. “Apabila kami temukan ternyata orang tersebut tidak cacat, ataupun orang itu masuk dalam bantuan PKH, maka bantuan tersebut jelas kita batalkan. Jadi, jumlah data yang diberikan oleh Kemensos tadi, belum tentu semuanya menerima bansos nanti,” tegasnya.
Maka dari itu, sambung Risbon, data yang sudah diserahkan Kemensos ke setiap daerah itu di verval data kembali. Jadi, bisa saja data yang dikirimkan kembali tidak sama banyaknya dengan data yang dikirimkan pertama kali oleh Kemensos. Bisa saja berkurang sebab ada data yang sudah menerima bantuan PKH, atau hal-hal lainnya.
Terpisah, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pematang Siantar, Armasyah Nasution menjelaskan kategori disabilitas itu ada dua, yaitu disabilitas berat dan sedang. Kalau berat, orang tersebut tidak bisa melakukan apapun kecuali bantuan dari pihak lainnya. Artinya orang tersebut lumpuh total. Apakah lumpuh total itu bawaan lahir atau sesuatu hal penyakit atau kecelakaan.
Baca Juga:Dinas Sosial Lakukan Asesmen Terhadap Bocah Perempuan yang Diduga Jadi Korban Pencabulan
Kemudian disabilitas sedang. Orang yang dimaksud disini adalah tuli, bisu, cacat tangan sampai putus, cacat kaki sampai putus, dan kaki putus dua-duanya, sehingga membutuhkan tongkat. Namun, orang disabilitas sedang ini masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tidak perlu meminta bantuan dari pihak lainnya.
“Untuk Siantar Barat 510, Siantar Marihat 211, Siantar Marimbun 191, Siantar Martoba 671, Siantar Selatan 205, Siantar Sitalasari 366, Siantar Timur 441, Siantar Utara 599. Jadi totalnya data yang diberikan Kemensos sebanyak 3194 warga,” Papar Armasyah.
Lalu, tentang besar ataupun nilai bantuan yang akan diberikan pemerintah, sebut dia, bukan berbentuk uang atau bantuan langsung tunai (BLT). Tetapi sesuai dengan apa kebutuhan masing-masing warga penerima. Misalnya, warga yang kakinya putus, maka kita akan menanyakan padanya, apa yang sangat dibutuhkannya. Misalnya butuh tongkat satu ataukah kursi roda. Begitu juga dengan para disabilitas lainnya.
Baca Juga:Badut Anak Menjamur, Dinas Sosial Siantar akan Tertibkan
“Bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada para disabilitas tersebut bukan berbentuk uang, melainkan alat membantu mereka dalam sehari-hari. Maka dari itu, kami yang di lapangan akan mencatat kebutuhan seperti apa yang diinginkan mereka,” kata Armasyah.
Waktu yang akan dilakukan dalam melakukan verval data ke masyarakat langsung sekitar 2 minggu lagi, atau sampai akhir bulan ini. Hal ini juga bertepatan dengan pihak Kementerian Sosial akan turun langsung ke Kota Pematang Siantar untuk melihat langsung data yang sudah kami verval tadi.(yetty/hm15)
