10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Cegah Penyebaran Virus ASF di Siantar, Pemko Peketat Lalu Lintas Ternak Babi

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Guna mencegah penyebaran atau penularan virus African Swine Fever (ASF) di Kota Pematang Siantar, pihak pemerintah kota (Pemko) setempat akan memperketat lalu lintas ternak babi antar kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan antar provinsi.

Hal itu menjadi salah satu upaya mencegah penyebaran virus ASF terhadap ternak babi di Kota Pematang Siantar. Seperti disampaikan Kepala Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ali Akbar melalui Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Johannes Sihombing, Senin (5/12/22).

“Penyakit ASF hanya berdampak pada ternak babi dan tidak berdampak pada Kesehatan manusia maupun ternak lain. ASF tidak ditularkan ke manusia melalui kontak dengan ternak babi atau konsumsi daging babi,” ujar Johannes ketika dikonfirmasi terkait virus ASF di Pematang Siantar.

Baca Juga:Banyak Ternak Babi Mati Mendadak, DPRD Nilai Pemko Medan Kecolongan

“Dan sampai saat ini belum ditemukan adanya ternak babi yang terindikasi terserang penyakit ASF di Kota Pematang Siantar,” katanya.

Meski belum ada ditemukan, kata Johannes, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tetap melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebarannya di Kota Pematang Siantar.

“Selain memperketat lalu lintas ternak babi dan hasil ikutannya antar kelurahan/kecamatan, antar kabupaten/kota dan antar provinsi, kita juga mengimbau masyarakat peternak babi agar meningkatkan kebersihan di sekitar kendang ternak. Dan dalam rangka deteksi dini, kita juga melakukan investigasi, merespon laporan ternak babi yang sakit atau mati,” bebernya.

Baca Juga:Ternak Babi yang Masuk ke Sumut Wajib Dilengkapi Izin Resmi

Pemko, kata Johannes, juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak dan pedagang ternak atau daging babi mengenai penyakit ASF.

Dan di samping upaya yang dilakukan oleh Pemko, masyarakat juga dapat melakukan beberapa upaya dalam mencegah penyebaran penyakit ASF pada ternak babi.

“Upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat adalah melakukan desinfeksi pada kandang dan menjaga kebersihan kandang, segera menguburkan atau menanam ternak babi yang mati dan tidak dibenarkan membuang ke sungai atau tempat pembuangan sampah guna mengurangi penyebaran penyakit ASF, serta mengisolasi ternak yang sakit dengan ternak yang sehat,” tuturnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles