29.2 C
New York
Sunday, July 7, 2024

Astronout Minta Pemko Siantar Tiru Papua, ASN Berpakaian Batik Batak Sehari dalam Seminggu

Siantar | MISTAR.ID – Astronout Nainggolan, anggota DPRD kota Pematangsiantar melihat kehadiran pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), lebih tepat disebut sebagai industri kreatif.

“Banyak produk-produk yang diproduksi secara lokal, masih banyak belum terpasarkan secara nasional. Para pelaku usaha tersebut, disebut ekonomi kreatif. Walaupun tidak industri skala besar melainkan skala industri rumah tangga. Bahkan saya berharap industri kreatif ini bisa ada yang mendesain produk dari Siantar yang sampai mendunia,” ungkapnya.

Anggota legislatif itu juga menyebutkan kreativitas tanpa adanya pemasaran, itu sama dengan bohong.

“Pemerintah sepertinya tidak mendukung para pelaku usaha ini, padahal pelaku usaha akan maju jika didukung oleh pemerintahnya. Salah satu contoh seperti di Papua. Dia menceritakan kalau di sana pemerintah menetapkan sekali dalam seminggu menggunakan batik Papua,” katanya.

Itu lanjut Astronout, adalah hasil kreativitas masyarakat Papua yang ternyata berhasil meningkatkan UMKM di daerah itu.

“Jadi kenapa kita tidak buat juga dengan memanfaatkan kreativitas pelaku usaha di Siantar untuk membuat batik bercorak Batak. Dimana katanya batik bercorak Simalungun sudah dipatenkan. Maka para kreativitas tersebut akan terbantu pastinya,” ujar Astronout.

Pelaku usaha UMKM tentunya akan membutuhkan permodalan. Oleh sebab itu perlu dukungan dari stackholder, yakni pemerintah dan perbankan.

“Legislatif bukan menjanjikan memberi bantuan, sebab itu tugas pemerintah. Tapi tugas kami nantinya akan mengambil keputusan politis tentang hal itu. Keputusan politisi tersebut akan dituangkan melalui perda (peraturan daerah),” katanya.

Pemerintah juga kata dia harus memberikan sarana buat pelaku UKM. Dan menurut informasi Pemko akan membangun tempat usaha untuk UKM di depan kantor Pariwisata, tepatnya depan balai kota. Tujuannya memasarkan produk-produk hasil UKM Kota Pematangsiantar.

“Jika hal ini memang terlaksana, maka nantinya pemerintah yakni dinas pariwisata jangan jadi pemain juga, cukup jadi wasit saja,” tandasnya.(hm02)

Penulis : Yetty
Editor : Maris

Related Articles

Latest Articles