6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

WhatsApp Bantah 500 Juta Data Pengguna Bocor

Jakarta, MISTAR.ID
Berawal dari 16 November 2022 lalu, seorang anggota memposting iklan di forum komunitas peretasan terkenal, mengklaim bahwa mereka menjual basis data 2022 dari 487 juta nomor ponsel pengguna WhatsApp.

Dataset tersebut diduga berisi data pengguna WhatsApp dari 84 negara. Pelaku ancaman mengklaim ada lebih dari 32 juta catatan pengguna berasal dari Amerika Serikat (AS) yang disertakan.

Namun, WhatsApp membantah dugaan bocornya hampi 500 juta data pengguna yang dijual bebas di forum hacker. Aplikasi messaging itu mengaku tidak menemukan bukti kebocoran data.

Laporan yang berawal dari Cybernews itu, dinilai hanya ‘spekulatif’ dan berdasarkan ‘screenshot yang tidak berdasar. Mereka menambahkan tidak menemukan bukti kebocoran data apapun dalam sistem WhatsApp.

Baca Juga:Kapolres Tanah Karo Sosialisasikan Layanan Pengaduan Whatsapp dan Medsos

“Klaim yang ditulis di Cybernews didasarkan pada tangkapan layar yang tidak berdasar. Tidak ada bukti kebocoran data dari WhatsApp.” ujar juru bicara WhatsApp, Senin (28/11/22).

Dikabarkan sebelumnya, Cybernews mengungkap kebocoran data ini berdasarkan sampel data yang telah mereka selidiki.

Sebagian besar nomor telepon lainnya milik warga Mesir (45 juta), Italia (35 juta), Arab Saudi (29 juta), Prancis (20 juta), dan Turki (20 juta).

Nomor pengguna WhatsApp asal Indonesia juga dijual. Ada lebih dari 130 ribu nomor yang diklaim dimiliki hacker.

Baca Juga:WhatsApp Keluarkan Fitur Baru, Membuat Polling di Grup dan Percakapan Pribadi

Dataset yang dijual juga diduga memiliki hampir 10 juta nomor telepon warga Rusia dan lebih dari 11 juta warga Inggris.

Pelaku ancaman mengatakan bahwa mereka menjual kumpulan data seharga US$ 7.000 untuk AS, US$ 2.500 untuk Inggris, dan US$ 2.000 untuk Jerman.

Informasi tersebut sebagian besar digunakan oleh penyerang untuk serangan smishing dan vishing. Oleh karena itu, disarankan pengguna untuk tetap waspada terhadap panggilan apa pun dari nomor tak dikenal, panggilan dan pesan yang tidak diminta.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles