7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Malam Ini, Asteroid ‘Pembunuh Kota’ Melintasi Bumi

Jakarta, MISTAR.ID

European Space Agency (ESA) mengungkapkan asteroid 2023 DZ2 atau dikenal sebagai si ‘pembunuh kota’ bakal melintas di antara orbit Bumi dan Bulan pada akhir pekan ini.

Namun, hal tersebut tak perlu ditakuti. Pasalnya, asteroid ini bakal melintas pada jalur yang tidak berbahaya atau jauh dari Bumi.

Dikutip dari CNN, Sabtu (25/3/23), pada malam ini, asteroid ‘city killer’ tersebut akan terbang pada jarak 105.633 mil (170 ribu kilometer) dari permukaan Bumi. Bulan, sebagai pembanding berjarak sekitar 238.855 mil (384.400 kilometer) dari Bumi.

Adapun asteroid ini disebut sebagai pembunuh kota karena berukuran cukup besar antara 40 hingga 100 meter.

Baca Juga: Gelombang Panas Hantam Dasar Laut Memicu Bencana dan Kerusakan Ekosistem

“Apa yang tidak biasa tentang objek ini adalah bahwa ini agak langka, objek sebesar ini lewat begitu dekat dengan Bumi. Itu terjadi setiap 10 tahun sekali,” ujar Richard Moissl, Kepala ESA dari Kantor Pertahanan Planet, Jumat (24/3/23).

“Ini adalah kesempatan sekali dalam satu dekade untuk dapat mengukur secara close-up dan bagus dalam tubuh yang relatif besar,” imbuhnya.

Dikutip dari EarthSky, jarak terdekat asteroid ini ke Bumi diperkirakan terjadi pada Sabtu (25/3/23) pukul 19.51 UTC atau Minggu (26/3/23) pukul 02.51 WIB. Namun, waktu yang lebih detail kemungkinan diperbarui karena lebih banyak data pengamatan yang masuk.

Baca Juga: Misi Sukses! Pesawat Antariksa NASA Berhasil Tabrak Asteroid

Moissl mengatakan bahwa julukan “pembunuh kota” dibicarakan oleh para ahli sehubungan dengan dua dampak asteroid itu yang diketahui.

Menurutnya, selama peristiwa Tunguska 1908, sebuah asteroid mengirimkan gelombang kejut ke bawah dan meratakan 2.000 kilometer persegi hutan di Siberia.

Sekitar 50 ribu tahun yang lalu, sebuah asteroid besi menghantam lokasi yang kini disebut Arizona, antara Flagstaff dan Winslow di Dataran Tinggi Colorado.

Baca Juga: Uni Eropa Dukung Teknologi Bersih, Kurangi Ketergantungan pada China

Hal itu menciptakan kawah berdiameter 0,75 mil (1,2 kilometer) dengan kedalaman sekitar 600 kaki (180 meter).

“Jika [hantaman asteroid] terjadi di daerah tak berpenghuni, maka [itu] tidak terlalu memprihatinkan,” kata Moissl.

Pihaknya hanya perlu memastikan lokasi potensial pendaratan asteroid demi menhindarkan dampak mematikan.

“Kami hanya perlu memastikan bahwa tidak ada lalu lintas udara atau tidak ada orang di daerah tersebut,” kata dia.

“Dari situlah [istilah] ‘pembunuh kota’ berasal. Jika benda seperti itu jatuh tepat di atas kota, ini akan menjadi masalah: seluruh kota kemungkinan besar akan rusak parah, dan harus dievakuasi,” tutur Moissl.

“Pembunuh kota adalah slogan yang bagus. Itu bukan deskripsi yang buruk. Itu sebabnya kami tidak sepenuhnya membuangnya dari jendela. Karena dikatakan dalam dua kata: ini berbahaya pada tingkat yang mampu menghancurkan kota,” jelas dia.

Meski demikian, Moissl menyebut itu tak akan terjadi pada 2023 DZ2. Asteroid itu berada dalam orbit heliosentris, artinya berada dalam orbit yang elips dan akan “terus berputar mengelilingi matahari.”

Saat ini ada lebih dari 1.450 objek dekat Bumi dalam “daftar risiko”. Daftar ini terus ditambahkan setiap kali ada “kemungkinan sekecil apa pun yang mungkin berdampak pada [Bumi] selama 100 tahun ke depan”.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles