28.6 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Ciri-Ciri Anak yang Belum Siap Masuk Sekolah Menurut Psikolog

Medan, MISTAR.ID

Orang tua harus memahami kesiapan putra dan putrinya jika ingin memasukkan anaknya mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) atau bahkan Sekolah Dasar (SD).

Psikolog Kota Medan, Irna Minauli mengatakan bahwa, anak dapat mengikuti pendidikan PAUD/TK atau SD, sangat ditentukan oleh kematangan si anak.

“Setiap anak memiliki perbedaan dalam tingkat kematangan, yang berpengaruh terhadap kesiapan masuk pendidikan paud/tk bahkan SD,” katanya kepada mistar.id, melalui pesan tertulis, Selasa (9/7/24).

Menurut Irna, anak usia di bawah lima tahun lebih membutuhkan waktu yang cukup untuk tidur dan bermain.

Baca juga: Anak Rewel Pertama Kali Masuk Sekolah? Coba Tips Ini

“Sehingga pendidikan prasekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan anak akan istirahat dan bermain,” ungkapnya.

Direktur Minauli Consulting itu menambahkan, anak yang belum cukup matang namun dipaksakan untuk mengikuti pendidikan sejak dini akan menimbulkan fenomena ‘hurried child’ (anak-anak yang dipercepat kematangannya)

Hal tersebut akan berdampak pada anak yang akan merasakan kejenuhan ketika masuk sekolah menengah.

“Sehingga tidak jarang mereka yang kemudian mengalami putus sekolah,” ucapnya.

Ciri-ciri yang bisa dilihat dari beberapa aspek pada anak yang belum siap untuk memasuki masa sekolah diantaranya sebagai berikut.

Baca juga: Cara Efektif Siapkan Psikologi Anak Saat Hadapi Sekolah Baru

Pertama, secara sosial. Anak belum memperlihatkan minat untuk bergaul dengan anak lain. Sehingga lebih berorientasi pada diri sendiri, kurang bisa berbagi atau mengikuti aturan seperti harus mengantri.

Kedua, secara emosional. Anak masih kurang mampu mengendalikan emosinya. Sehingga mudah marah dan tantrum atau menangis ketika keinginannya tidak dituruti.

Ketiga, dari segi kemandirian. Anak yang belum siap sekolah cenderung masih sangat bergantung pada orang tua atau pengasuhnya. Anak masih harus dibantu dalam banyak hal. Anak juga belum bisa dipisah dari orang tua ataupun pengasuhnya.

“Jika kesemua aspek sosial, emosional maupun kemandirian belum terbentuk, sebaiknya anak ditunda dulu untuk masuk sekolah,” sambungnya.

Baca juga: Menteri Nadiem: Aturan Batas Usia Anak Masuk SD Direvisi, Bukan 7 Tahun

Irna menyarankan, agar para orang tua membawa anaknya ke psikolog profesional untuk mengetahui apakah anaknya sudah cukup matang untuk masuk sekolah.

“Sehingga mereka dapat melakukan asesmen, apakah anak tersebut dapat disarankan untuk mengikuti pendidikan tersebut,” pungkasnya. (berry/hm20)

Related Articles

Latest Articles