28.9 C
New York
Sunday, June 2, 2024

Pecahnya Hubungan Demokrat dan Anies Baswedan Berawal dari Aksi Gebrak Meja

Jakarta, MISTAR.ID

Bakal calon presiden Anies Baswedan buka suara soal adanya perbedaan pendapat antara Demokrat, PKS dan NasDem dalam menentukan cawapres. Perbedaan itu sempat memanas dan diwarnai aksi gebrak meja oleh peserta koalisi yang tergabung dalam Tim 8 pada Selasa, 29 Agustus 2023 lalu.

Anies menyebut, aksi gebrak meja itu terjadi ketika Demokrat ingin nama AHY jadi bakal cawapres untuk segera dideklarasikan. Sedangkan NasDem belum mau mendeklarasikan. Namun pada saat itu, petinggi NasDem tidak pernah menolak AHY menjadi cawapres. Sampai rapat berakhir, pertemuan Tim 8 pun buntu.

“Utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain,” kata Anies dalam tayangan Mata Najwa, Senin (4/9/23) malam.

Baca juga: Soal Surat Anies ke AHY, Begini Tanggapan NasDem

Menurut Anies, setelah pertemuan buntu, dirinya langsung diminta untuk datang ke Kantor NasDem bertemu Surya Paloh pada Selasa malam. Dalam pertemuan itu dibahas mengenai kesepakatan dengan PKB.

“Ketika itu saya sampaikan, ini opsi yang tidak pernah kita pikirkan. Tak terpikirkan, saya akan bahas juga dengan teman-teman,” kata dia sembari menekankan bahwa ketika itu Surya Paloh dihadapkan pada dua pilihan.

Pertama, berunding dengan PKS dan Demokrat atau kemudian bersepakat dengan PKB dengan risiko PKB kemungkinan berkoalisi dengan partai lain.

Kedua, langsung membuat kesepakatan dengan PKB. Risikonya, Demokrat dan PKS bakal merasa tidak dihargai karena tidak ikut membicarakan. Saat itu Surya Paloh diperhadapkan opsi yang sulit.

Baca juga:Surya Paloh Beberkan Alasan Dipilihnya Muhaimin Sebagai Cawapresnya Anies

Melihat situasi itu, pada malam hari itu Anies dan utusannya di Tim 8 pun menghubungi utusan dari Demokrat dan PKS. Mengajak bertemu, namun hingga esok harinya tidak ada jawaban.

Beranjak dari itu, Sudirman dan Sohibul Iman dari PKS serta Iftitah dari Demokrat, kembali bertemu. Pada pertemuan itu, perwakilan PKS merespons positif ada partai baru dalam koalisi.

Namun, secara prosedural, PKS merasa tidak suka cara NasDem yang mengambil keputusan sepihak tanpa komunikasi dengan partai koalisi.

“Rabu malam itu tidak dapat waktu, ya sudah kalau gitu kita cek besoknya, pagi tetap tidak ada kabar, akhirnya Kamis pagi saya putuskan ke Jombang, karena siang akan pulang. Ketika di sana, kami dapat kabar diterima jam 4 sore, tapi karena pesawat delay, digeser jam 6, kemudian pertemuan digeser lagi jam 7, dan akhirnya tidak jadi bertemu, dibatalkan pertemuannya,” katanya.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles