22.8 C
New York
Tuesday, May 28, 2024

Menafsir Mimpi SBY Naik Kereta Bareng Megawati dan Jokowi

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan mimpinya di media sosialnya twiter, (19/6/2023). Tentu saja mimpi itu menjadi perhatian. Terlebih setelah Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan.

Apa gerangan mimpi SBY? Ia bermimpi melakukan perjalanan menggunakan kereta api bersama Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Dalam tulisannya SBY mengatakan saat itu Jokowi datang ke rumahnya di Cikeas untuk bersama-sama menjemput Megawati di kediamannya dan menuju Stasiun Gambir.

Baca juga:Jokowi Bertemu dengan SBY? Begini Penjelasan Istana

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur”.

Mereka berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai menunggu keberangkatan. SBY tak menyebut siapa Presiden ke 8 RI yang dimaksud, namun SBY menyatakan sepanjang perjalanan menyapa masyarakat bersama Jokowi dan Megawati.

Ia kemudian turun di Solo bersama Jokowi dan melanjutkan bus ke Pacitan, Jawa Timur. Sementara Megawati, tetap berada di dalam kereta karena hendak berkunjung ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan bahwa mimpi SBY adalah harapan untuk masa yang akan datang. Walau tak mengetahui kapan mimpi itu terjadi, Syarief menuturkan, SBY ingin komunikasi dengan Jokowi dan Megawati berjalan lancar.

“Dia punya mimpi suatu saat tiga mantan presiden bisa bertemu dan menjemput presiden ke 8. Jadi pemilu lancar, komunikasi dari mantan presiden ini bagus. Negaranya juga baik,” kata Syarief.

Namun, Syarief enggan berandai-andai bahwa cuitan SBY tersebut merupakan sinyal Demokrat bakal berkoalisi dengan PDI-P dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Bagi Syarief, SBY ingin Demokrat bersama PDI-P bisa membangun Indonesia.

“Artinya bersamalah, bukan berkoalisi. Kalau bersama itu kan luas artinya,” ucap Syarief.

Baca juga:Elit Politik PDIP Tuding Kelompok Oligarki Mau Pisahkan Jokowi dan Megawati

Hubungan Mega dan SBY

Syarief juga memaparkan, komunikasi SBY dan Megawati sejauh ini masih berjalan. Keduanya sering bertegur sapa saat bertemu dalam acara resmi negara. Namun, komunikasi dua figur tersebut tidak berlangsung secara intens. Begitu pula dengan Jokowi, Syarief mencatat selama Jokowi menjabat, SBY tak banyak berkomunikasi cukup serius dengan Jokowi.

Saat ini Demokrat telah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Sedangkan PDI-P tengah menjajaki kerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Partai Hanura yang sama-sama mengusung Ganjar dalam kontestasi perebutan kursi RI-1. Tapi, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai cuitan SBY memungkinkan sebagai sinyal politik yang menunjukan ketertarikan Demokrat untuk memberikan dukungan pada Ganjar.

Menurut Adi, cuitan SBY mesti menjadi perhatian Anies. Pasalnya, pesan itu sangat mungkin menjadi sinyal bahwa Demokrat bakal hengkang dari koalisi.

“Anies layak was-was ditinggal Demokrat. Itu pernyataan resmi SBY, bukan sebatas hore-hore. SBY itu tipikal pemimpin serius yang tak pernah main-main dengan kalimat politiknya,” ucap dia.

“Kans koalisi PDI-P dan Demokrat tentu cukup terbuka. Cuitan Twitter hari ini, SBY menegaskan ketertarikan untuk merajut kerja sama politik dengan Megawati. Itu tak mudah bagi SBY menyatakan ketertarikannya secara terbuka,” ujar Adi.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari berharap sosok presiden ke-8 RI dalan mimpi SBY adalah Anies. Dengan begitu, Nasdem punya mimpi yang sama dengan SBY.

Baca juga:Anies Bertemu SBY di Pacitan, Ini yang Dibahas

“Ya kalau dari Partai Nasdem jelas, kita harapannya adalah Pak Anies Baswedan. Mudah-mudahan itu yang terjadi. Dan ini mudah-mudahan impian kita sama, sama dengan Pak SBY, Presiden ke-8 adalah Pak Anies Baswedan,” ujar Tobas saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Tobas, secara keseluruhan, SBY menginginkan pemilihan umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan aman dan damai. dan menurutnya, SBY juga ingin tidak ada pihak yang saling menjatuhkan dalam Pemilu 2024. (kompas/hm06)

Related Articles

Latest Articles