18.1 C
New York
Friday, May 10, 2024

AHY dan RK Digadang-gadang Masuk Bursa Cawapres Dampingi Ganjar

Jakarta, MISTAR.ID

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) bersama Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan tiga menteri lainnya digadang-gadang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDI Perjuangan mengedepankan politik yang merangkul ketika disinggung alasan nama Ketum Partai Demokrat, AHY masuk radar bakal cawapres.

“Ya, ketika nama itu muncul, Mas AHY disampaikan Mbak Puan Maharani (Ketua DPP PDI Perjuangan), spirit yang ada kan spirit yang merangkul seluruh elemen politik,” terang Hasto kepada wartawan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/23).

Adapun pada Selasa (6/6/23), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membeberkan sejumlah nama yang dipertimbangkan sebagai kandidat bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Sejumlah nama calon bakal pendamping Ganjar itu ialah Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baca juga : Ditutup dengan Salam Metal, Megawati Sampaikan Pesan saat Rakernas PDIP

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menambahkan ada partai politik (parpol) lain yang akan mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Ya, ada, kan warna hijau sudah ada. Nanti akan semakin hijau, itu juga nanti diharapkan bisa bergabung,” jelas Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/23).

Dia memberi sinyal partai politik tersebut memiliki ciri berwarna hijau dan emas. Hasto melihat dengan bergabungnya partai tersebut, koalisi pendukung Ganjar akan semakin hijau.

Adapun sejauh ini partai politik yang sudah bergabung dan menggunakan warna hijau sebagai identitasnya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tidak hanya PPP, partai politik peserta Pemilu 2024 yang berwarna hijau lainnya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintang (PBB).

“Kemudian, kami melihat Indonesia emas Pak Jokowi, sehingga warna keemasan itu juga nanti diharapkan bisa bekerja sama,” sebutnya.

Selain partai politik berwarna hijau, lanjut Hasto, akan ada partai berwarna emas yang akan bergabung. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait parpol itu.

Baca juga : Perindo dan PDIP Jalin Kerja Sama Politik

Dikatakannya, partainya terus menjalin komunikasi intensif dengan partai politik lain untuk menghadapi Pemilu 2024. Adapun PDIP intensif berkomunikasi dengan Golkar dan PKB.

“Kami intens berdialog dengan Partai Golkar dan PKB, bahkan Cak Imin kan juga digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kami intens melakukan komunikasi politik dan dua periode kami juga bekerja sama,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Hasto, PDIP juga menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dan Gerindra. Dia mengibaratkan kondisi ini seperti di Timur tengah di mana Iran dan Arab Saudi masih bisa bersatu atas campur tangan Tiongkok.

Sesuai tahapan, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (Antara/hm18)

Related Articles

Latest Articles