18.6 C
New York
Friday, September 27, 2024

Manuver Pengkhianatan Politisi

Baca juga: Menangkan Anies-Cak Imin, Nasdem Optimis Menang 1 Putaran di Sumut

Kabar yang dibawa juru bicara Anies Baswedan tersebut sontak membuat seluruh petinggi Partai Demokrat ‘murka’.

Keputusan cepat diambil, “Turunkan seluruh baliho Anies Baswedan di Indonesia!” Demokrat juga menyatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bubar.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan sejumlah petinggi lainnya langsung mencap tindakan yang dilakukan Anies dan Surya Paloh sebagai pengkhianatan besar.

Meski begitu, PKS tetap bergeming. Terbaca jelas sudah ada lobi-lobi dari Surya Paloh dan Anies dengan PKS sebelum keputusan itu diambil. Dengan kata lain, PKS tetap akan mendukung keputusan Surya Paloh dan Anies Baswedan.

Baca juga: Kursi PKB dan NasDem Memenuhi Syarat Usung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

PKS mungkin tidak menganggap itu suatu pengkhianatan, tapi lebih sebagai manuver politik. Apalagi mengingat hal serupa pernah terjadi kepada mereka.

Sejarah mencatat bahwa pada 2009 lalu, jauh sebelum Pemilu, SBY sudah menggadang-gadang Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai cawapresnya jelang pemilu tahun tersebut.

Namun, hanya beberapa hari sebelum pendaftaran, SBY kemudian mengganti nama cawapresnya menjadi Budiono.

Meski begitu, dalam statement terbarunya, HNW mengatakan, keputusan mereka kali ini tidak ada kaitannya dengan ‘pengkhianatan’ yang dilakukan SBY pada 2009 lalu.

Related Articles

Latest Articles