18.6 C
New York
Friday, September 27, 2024

Manuver Pengkhianatan Politisi

Baca juga: Gunung/Dolok Simbolon Berasal dari Frasa ‘Si Imbou Bolon’ dan Tidak Terkait dengan Marga Simbolon

Di sisi lain, Partai Demokrat juga merasa sudah cukup solid dengan Koalisi Perubahan yang dibentuk bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketiga partai merasa kesepakatan tentang Anies Baswedan sebagai capres sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Namun, soal cawapres, ketiga partai yang berkoalisi tetap tertutup–sebelum kemudian terungkap bahwa Anies pernah menyurati Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memintanya sebagai pendamping.

Beberapa kali terdengar, Partai Demokrat meminta Anies mengumumkan nama cawapresnya. Namun, Anies hanya memberikan jawaban diplomatis, menunggu waktu yang tepat.

Baca juga: Anies Hormati Keputusan Demokrat Keluar dari Koalisi Perubahan

Bukan tanpa alasan Demokrat meminta itu. Karena mereka menyadari betul bahwa ‘tidak ada teman setia’ dalam berpolitik. Ditambah lagi sepak terjang Surya Paloh dalam perpolitikan Indonesia.

Tindakan Anies mengulur waktu mengumumkan nama cawapres kemudian memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat dan bahkan Partai Demokrat sendiri. Meski sejumlah petinggi partai mengaku yakin bahwa Anies akan menyebutkan nama AHY, tapi sejumlah pengamat juga pesimis.

Hal itu mencuatkan pertanyaan, ‘Apakah ada udang dibalik batu’?

Jawaban dari pertanyaan itu kemudian muncul ketika Sudirman Said menemui petinggi Demokrat, yang mengatakan bahwa Anies Baswedan telah memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

Related Articles

Latest Articles