19.1 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Kejayaan Belanda di Piala Eropa 1988

Sang arsitek penemu “Total Football” Rinus Michels ditunjuk menjadi pelatih Timnas belanda. Bagi Michels ini adalah kesempatan besar untuk menuntaskan mimpi membawa Belanda menjadi Juara setelah skuad asuhannya gagal di Final Piala Dunia 1974 yang juga digelar di Jerman.

Keberhasilan Ruud Gullit dan Marco Van Basten membawa AC Milan meraih Scudetto musim 1987/1988 membuat Rinus Michels tidak ragu membawa mereka dalam skuad. Begitu juga dengan keberhasilan PSV Eindhoven menjadi Liga Belanda 1988 dan Juara Champions Cup 1988 membuat Michiels membawa 5 pemainnya ke dalam skuad Belanda. Kelima pemain itu adalah Hans Van Breukelen, Ronald Koeman, Berry Van Aerle, Gerald Vanenburg dan Wim Kieft.

Selain itu Michiels juga memanggil 5 pemain Ajax Amsterdam yaitu Jan Wouters,Arnold Muhren, John Bosman, John Van’t Schip dan Aron Mohamed Winter. Selain itu Belanda juga diperkuat Erwin Koeman (KV Mechelen), Adri Van Tiggelen (Anderlecht), Sjaak Troost (Feyenoord), Joop Hiele (Feyenoord), Wim Koevermans (Fortuna), Wilbert Suvrijn (Rod JC), Hendrie Kruzen (Den Bosch) dan bintang Real Zaragoza yang baru hijrah ke AC Milan Frank Rijkaard.

Setelah melalui beberapa laga uji coba Michiels mantap memilih 11 pemain inti yaitu Hans Van Breukelen, Berry Van Aerle, Ronald Koeman, Frank Rijkaard, Adri Van Tiggelen, Gerald Vanenburg, Jan Wouters, Arnold Muhren, John Van’t Schip, Ruud Gullit (kapten) dan John Bosman.

Terpilihnya Bosman sempat membuat publik bertanya-tanya mengapa bukan Van Basten atau Wiem Kieft yang menjadi striker utama pendamping Ruud Gullit. Van Basten adalah peraih “Golden Boot Award” 1987 dan baru saja sukses membawa AC Milan meraih Scudetto 1988. Sedangkan Wiem Kieft adalah top skor Liga Belanda musim 1987/1988 dengan 29 gol dan sukses membawa PSV Eindhoven menjadi Juara Champions Cup musim 1987/1988.

Baca juga : Skuad Jerman Ditantang Skotlandia Pada Pertandingan Pembuka Euro 2024

Michiels beralasan bahwa Van Basten baru saja pulih dari cedera engkel panjang yang membuat dirinya hanya tampil 11 kali bersama AC Milan di Serie A sepanjang musim dengan torehan 3 gol.Sedangkan Bosman adalah top skor Belanda di Pra Piala Eropa dengan torehan 9 gol dan top skor kedua Liga Belanda musim 1987/1988 dengan torehan 25 gol.

Walau sempat kecewa dengan keputusan Michiels, Van Basten tetap berangkat dengan optimisme yang tinggi untuk membuktikan kemampuannya. Support dari Johan Cruyff dan rekan-rekannya di Timnas Belanda terutama Gullit dan Rijkaard membuatnya tetap bersemangat menyongsong Piala Eropa 1988 tersebut. Di Piala Eropa 1988 ini Belanda bergabung bersama Uni Sovyet,Inggris dan Irlandia di Grup B.

Belanda Vs Uni Soviet

Belanda mengawali langkahnya di Piala Eropa 1988 ini dengan menghadapi raksasa Eropa Timur Uni Sovyet pada 12 Juni 1988 di Müngersdorfer Stadion Cologne.Uni Soviet yang dilatih oleh Valeriy Lobanovskyi dan diperkuat peraih Ballon D’Or 1986 Igor Belanov, Oleksiy Mykhaylychenko, Oleg Protasov dll tampil spartan dengan ciri khas permainan Eropa Timur yang mengandalkan ketangguhan fisik dan kecepatan.

Gullit sendiri tidak bisa tampil maksimal dalam pertandingan ini akibat kawalan ketat dari Oleg Kuznetsov. Demikian juga dengan John Bosman yang terlihat sukses menembus barikade pertahanan Uni Soviet. Di tengah  John Van’t Schip kerap kalah berduel dengan Vasyl Rats.

Walau Belanda sempat memiliki beberapa peluang emas seperti tendangan terarah dari luar kotak penalti yang dilepaskan Ronald Koeman dan Ruud Gullit tapi gagal membuahkan gol akibat penampilan gemilang kiper Uni Soviet Rinat Desayev menggagalkan peluang-peluang tersebut. Akhirnya pada menit ke 52 Vasyl Rats berhasil membobol gawang Hans Van Breukelen.

Related Articles

Latest Articles