17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Kejayaan Belanda di Piala Eropa 1988

Oleh : Indra Efendi Rangkuti

Piala Eropa edisi ke-17 akan digelar pada 14 Juni-14 Juli 2024 ini. Ini merupakan kali kedua Jerman menjadi tuan rumah. Sebelumnya, Jerman (waktu itu Jerman Barat) menjadi tuan rumah Piala Eropa edisi ke-8 yang digelar pada pada 10-25 Juni 1988.

Walau bersama Spanyol merupakan negara terbanyak yang menjadi Juara Piala Eropa yaitu sebanyak 3 kali justru Jerman gagal menjadi juara ketika menjadi tuan rumah pada tahun 1988. Ketika Piala Eropa digelar tahun 1988 di Jerman sebenarnya Jerman sebagai tuan rumah menjadi favorit kuat untuk menjadi Juara karena prestasinya yang menjadi Runner Up Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Apalagi skuad asuhan Franz Beckenbauer itu dihuni bintang-bintang top seperti Lothar  Matthaus, Olaf Thon, Andreas Brehme, Jurgen Kohler, Jurgen Klinsmann, Rudi Voller dll. Justru yang sukses berjaya di Jerman pada 1988 adalah negara tetangga sekaligus “musuh bebuyutan” Jerman di sepakbola yaitu Belanda.

Tak ada yang menduga Belanda yang kerap gagal di partai puncak seperti di Piala Dunia 1974 dan 1978 bakal berjaya. Apalagi Belanda gagal lolos ke Piala Dunia 1982 dan 1986 serta gagal lolos ke Piala Eropa 1984.

 Tapi tanah Jerman seolah menjadi tempat bertuah untuk Belanda.Di Piala Dunia 1974 walau gagal menjadi juara setelah takluk dari tuan rumah Jerman di final banyak yang sepakat bahwa Johan Cruyff cs yang menyihir dunia lewat pola “Total Football” di Piala Dunia 1974 adalah “Juara Tanpa Mahkota” di Piala Dunia 1974 tersebut.

Baca juga : Kans Kuat Juara Piala Eropa Milik Jerman dan Inggris, Italia Bisa Apa?

Tahun 1988 boleh dikata merupakan awal kebangkitan sepakbola Belanda setelah terpuruk akibat kegagalan lolos ke Piala Dunia 1982 dan 1986 serta Piala Eropa 1984. Kebangkitan itu diawali dengan terpilihnya bintang PSV Eindhoven yang menjadi pemain termahal dunia ketika pindah ke AC Milan pada 1987 Ruud Gullit sebagai Pemain Terbaik Dunia 1987 dan meraih Ballon D’Or 1987 sebagai Pemain Terbaik Eropa.

Terpilihnya Ruud Gullit sebagai Pemain Terbaik Dunia 1987 cukup mengejutkan karena mengalahkan bintang fenomenal yang sukses membawa Argentina Juara Piala Dunia 1986 Diego Maradona. Tapi kemampuan Ruud Gullit yang memikat dunia ketika membawa PSV Eindhoven Juara Liga Belanda musim 1986/1987 memang memukau publik sepakbola dunia.Apalagi ketika pindah ke AC Milan di musim 1987/1988 sinarnya mengalahkan Maradona yang membela Napoli.

Di musim 1987/1988 ini pula Ruud Gullit bersama rekannya Marco Van Basten sukses membawa AC Milan menjadi Juara Liga Italia (Serie A) musim 1987/1988 dengan mengalahkan juara bertahan Napoli yang diperkuat Maradona.

Di musim 1987/1988 ini pula klub Belanda kembali berjaya di Champions Cup/League setelah 15 tahun puasa gelar. Gelar terakhir waktu itu diraih Ajax Amsterdam yang menjadi Juara Champions Cup 1973 setelah menaklukkan Juventus 1-0. Dan pada Final champions League yang digelar 25 Mei 1988 di Neckarstadion Stuttgart Jerman itu PSV Eindhoven sukses menjadi Juara Champions Cup 1988 setelah menaklukkan klub Portugal Benfica 6-5 lewat drama adu penalti.

Kesuksesan Ruud Gullit dan PSV Eindhoven itu seolah menjadi pertanda kebangkitan sepakbola Belanda di Eropa dan Dunia. Apalagi PSV menjadi Juara di Jerman dan Piala Eropa 1988 akan digelar di Jerman. Optimisme pun merebak di seluruh punggawa sepakbola Belanda.

Related Articles

Latest Articles