16.3 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Presiden Prancis Ingin Liga Sepak Bola Di Eropa Dihentikan

Paris, MISTAR.ID

Presiden Prancis Emmanuel Macron menginginkan para pemimpin negara-negara Eropa lainnya menghentikan rencana menggulirkan kembali kompetisi sepak bola guna memutus penyebaran virus corona.

Macron ingin liga-liga sepak bola di Eropa mengikuti Liga Prancis yang menghentikan total kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 pada Selasa (28/4/20) waktu setempat. Sebagian besar liga-liga di Eropa itu menghentikan sementara kompetisi mereka pada pertengahan Maret karena pandemi Covid-19.

Pada Rabu (29/4/20) malam waktu setempat, Le Parisien menyebut Macron ingin Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol yang memiliki label liga-liga top di Eropa tidak mengizinkan kompetisi profesional mereka musim ini dilanjutkan.

Sampai dengan saat ini, baru tiga liga sepak bola di Eropa yang berani membuat keputusan menghentikan kompetisi musim ini: Belgia (Divisi A), Belanda (Eredivisie), dan Prancis (Ligue 1). Dikutip dari Daily Mail, Macron juga ingin Premier League, Bundesliga, Serie A, serta La Liga mengikuti jejak Ligue 1.

Dalam upayanya tersebut, Macrosn mengutus Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu yang telah melakukan komunikasi bilateral dengan rekan-rekannya di Eropa.

Sampai dengan saat ini, Maracineanu sudah menyampaikan pemikirannya kepada pemimpin di Italia dan Jerman. Pada Kamis (30/4/20) waktu setempat, Maracineanu dikabarkan akan berbicara dengan pemerintah Spanyol.

Sementara itu, pada Rabu, Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora mengisyaratkan sedang mempertimbangkan mengikuti langkah Prancis yang menghentikan Ligue 1.

“Keputusan yang diambil negara lain seperti Prancis dapat mendorong Italia mengikuti langkah tersebut, yang kemudian bisa jadi langkah Eropa,” ucap Spadafora.

Meski sudah menghentikan kompetisi, namun Liga Prancis belum memutuskan soal apakah ada juara musim ini atau tidak, termasuk soal degradasi. Keputusan soal juara dan degradasi ini kabarnya baru akan dibicarakan pada Mei nanti.

Sumber : CNN
Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles