Sekolah, lanjutnya, akan memberikan dispensasi kepada atlet yang ikut dalam perlombaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Untuk atlet ini, ketika dia berlatih kemudian masuk pelatda apalagi masuk PON, dia dianggap izin meninggalkan kelas jadi bukan absen. Jadi setiap dia pelatda itu, dia masuknya setelah jam istirahat gitu jam 10.00 WIB baru masuk. Guru yang masuk di kelas itu sudah paham, tidak mempersulit,” ungkapnya.
“Dimulai dari intensnya mereka pelatda ya, itu di Johor Taman Cadika, ya. Itu mungkin sudah sekitar 3 bulan lah (diberikan dispensasi),” lanjutnya.
Baca juga: Ratusan Pelajar di Raya Sambut Meriah Kirab Api PON XXI
Edi berharap dan mendoakan agar muridnya dapat memperoleh medali dan mengukir prestasi.
“Kita dari pihak sekolah sudah merasakan efeknya ketika anak kita masuk PON, ketika Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Pak Agus Sinaga memerintahkan kepada setiap sekolah untuk mendata semua siswa yang ikut di ajang PON. Artinya sekolah kita sudah ada mengirimkan data ke sana,” tambahnya.
Tegasnya, sekolah sangat memberikan apresiasi, dan kalaupun tidak ada, mereka sebagai guru olahraga akan memberikan support kepada Kepala Sekolah untuk memberikan apresiasi yang layak.
“Karena ajang nasional 4 tahun ini kan luar biasa sebenarnya, event tertinggi di Indonesia kita kan. Bangga sih punya siswa seperti itu,” tutupnya. (susan/hm25)
