“Mari kita ingat saat digelarnya terakhir kali PON Sumut tahun 1954, kurang lebih 70 tahun lalu, Kabupaten Toba tidak ikut andil sebagai tuan rumah,” tambahnya.
Untuk itu, kepada seluruh masyarakat diimbau bersinergi mensukseskan event nasional ini.
“Semoga dengan ini Kabupaten Toba menjadi lebih dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara, Nasional dan Mancanegara yang telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas di kawasan Danau Toba,” terangnya.
Dikatakannya, bentuk dukungan dari segi sopan santun, kebersihan dan keramahtamahan serta segala aspek yang diperlukan untuk sinergitas agar selaku tuan rumah bisa menerima event ini dengan sukacita.
Baca juga : Catat! ini Daftar Venue dan Jadwal Pertandingan PON XXI 2024 Wilayah Sumut
Sekda menyebut masyarakat perlu memahami dampak dari event sebesar ini akan sangat berpengaruh terhadap, peningkatan ekonomi bagi dunia usaha seperti UMKM dan skala besarnya ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya di Toba untuk meningkatkan ekonomi melalui sektor pariwisata.
“Sehingga prospek kedepannya, peningkatan ekonomi akan bergerak secara signifikan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Serta setiap event-event menyukai Toba sebagai tuan rumah dengan segala pelayanan yang optimal,” sebut Agus.
Sementara untuk kesiapan venue, Pemkab Toba sudah beberapa kali melakukan pengecekan lokasi bersama panitia provinsi dan tim reassessment (penilai ulang) untuk kelayakan tempat event agar kedepan tidak ada terjadi masalah atau kendala yang tidak dikehendaki.
“Pada prinsipnya, masyarakat sekitar venue sangat menyambut. Kendati demikian ada beberapa masalah-masalah kecil yang perlu diselesaikan secara humanis bersama masyarakat di sekitar venue dan harapan kita event ini bisa terselenggara dengan baik dan lancar,” tandasnya. (nimrot/hm18)
