“Terus ada karbohidratnya dan kalau tidak salah nilai kalorinya di double juga. Itu semua dihitung oleh dokter gizi,” ungkapnya.
Dito menjelaskan bagi atlet yang berlaga di ajang empat tahunan tersebut telah disediakan oleh pihak hotel tempat menginap.
“Kalau atlet makannya fullboard di hotel. Kalau pagi prasmanan, kalau siang ada pertandingan diantar ke venue. Kalau malam prasmanan lagi, dan ini diawasi dokter gizi. Jadi ini perlu disosialisasikan, jadi ini (nasi kotak) sudah mantap kalau untuk non atlet,” tuturnya.
Baca juga :Â PON Aceh-Sumut 2024, Kemenpora Siapkan Dana Rp 516 M
Dia juga menegaskan penyelenggara harus mengutamakan hal pendistribusian. Dia tidak ingin konsumsi datang terlambat.
“Ya jadi mau itu untuk atlet dan non atlet, tadi pak Kadis (Bahar) sudah bilang kalau distribusi harus jadi fokus utama, timingnya sangat penting,” ujarnya.
Dito pun menanggapi berbagai video viral di sosial media mengenai makanan PON yang dinilai tidak layak. Dirinya tidak mau ambil pusing akan hal tersebut.
“Iya itu tadi, kita harus lihat dulu keabsahannya, jangan kita menyebarkan informasi yang belum tentu keabsahannya,” pungkasnya. (iqbal/hm18)
