25 C
New York
Wednesday, July 31, 2024

Atlet Muslimnya Berhijab saat Bertanding Dilarang Prancis Tuai Kontroversi

Dijelaskan Fahira, olimpiade merupakan momen masyarakat dunia bersatu untuk merayakan prestasi Atlet dari berbagai latar belakang.

“Larangan bagi atlet muslimah Perancis mengenakan hijab itu saat bertanding telah mencederai semangat mereka,” sebut Fahira.

Larangan itu, lanjutnya, setidaknya mencederai empat semangat utama olimpiade, yaitu kesetaraan dan inklusi, menghormati keragaman budaya, persatuan di tengah keragaman, dan penghargaan terhadap hak individu.

Aturan Pemerintah Prancis tersebut pun, menurut Fahira, bertentangan dengan semangat mempromosikan kesetaraan dan inklusi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, atau latar belakang budaya.

Baca juga : Indonesia Kirim 27 Atlet ke Olimpiade Paris 2024

Fahira juga menilai, larangan itu tidak menghormati keragaman serta mengabaikan kebutuhan dan keyakinan agama para atlet muslimah Perancis. Sebab, hijab adalah bagian penting dari identitas atlet Muslimah Prancis.

Tak hanya itu, katanya, larangan pemerintah Prancis tersebut juga tidak menghormati hak individu, terutama hak untuk berpakaian sesuai dengan keyakinan pribadi.

“Pelarangan hijab bagi atlet muslimah Prancis saat bertanding adalah kebijakan eksklusif dan diskriminatif. Larangan itu tidak sesuai dengan semangat olimpiade yang menyatukan orang-orang dari berbagai negara dan latar belakang dalam semangat persaudaraan dan kompetisi yang sehat,” pungkasnya. (kompas/hm18)

Related Articles

Latest Articles