Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
TAPANULI BAGIAN UTARA

Kondisi Kelayakan dan Jumlah Damkar Jadi Kendala Pelayanan Kebakaran di Toba

journalist-avatar-top
By
Monday, February 3, 2025 21:12
94
kondisi_kelayakan_dan_jumlah_damkar_jadi_kendala_pelayanan_kebakaran_di_toba

Mobil Damkar di Toba. (f:nimrot/mistar)

Indocafe

Toba, MISTAR.ID

Personel Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba mendapat sorotan dari masyarakat, khususnya Kecamatan Habinsaran yang baru saja mengalami kejadian kebakaran.

Masyarakat menilai Pemkab Toba tidak serius dalam penanggulangan bencana kebakaran dengan lambatnya pemadaman api hingga 9 unit rumah warga ludes dilalap si jago merah.

Menerima tudingan dari warga, Kasatpol PP Toba, Harianto Butarbutar mengatakan lambatnya penanganan yang mereka lakukan disebabkan kondisi damkar yang minim dan tidak layak pakai.

"Memang jumlah Damkar milik Pemkab ada 5 unit, 4 unit dengan kapasitas 3.000 liter air dan satu kapasitas 10.000 liter. Tiga unit di Balige, satu unit di Kecamatan Porsea dan satu unit di Kecamatan Habinsaran," ujar Harianto, Senin (3/2/25).

Diterangkannya, ketiga unit yang berada di Balige tidak sehat semuanya. Hanya dua unit yang sehat berkapasitas 4.000 liter air dan 10.000 liter air. Begitu juga damkar yang di Kecamatan Habinsaran sudah tidak dapat difungsikan dan sedang turun mesin.

"Dengan kondisi seperti ini bagaimana kita bisa bekerja secara optimal. Mengingat jarak tempuh 16 kecamatan di Toba terbilang jauh, pasrah saja apabila kinerja kita mendapat hujatan dari masyarakat," sebutnya.

Menurutnya, memang seperti simalakama bagi pihaknya untuk bekerja secara maksimal menangani bencana kebakaran terlebih di kecamatan terjauh di kabupaten ini. Jarak kebakaran jauh dari Kecamatan Balige dan Kecamatan Porsea dengan tiga unit damkar yang sudah termakan usia.

"Kita selalu usulkan setiap tahunnya, agar anggaran peremajaan beberapa unit damkar ditampung di APBD. Sepantasnya tiap kecamatan sudah memiliki satu unit damkar, tetapi entah mengapa oleh pimpinan anggaran tidak pernah direalisasikan," pungkas Harianto.

Ditambahkannya, selain minimnya biaya perawatan include untuk satu unit damkar pertahunnya, menjadi kendala untuk perawatan kesehatan dari unit - unit damkar yang telah termakan usia.

"Bayangkan, untuk satu unit damkar kapasitas 3.000 liter air dan 4.000 liter air sebesar 33 juta per tahunnya, sementara kapasitas 10.000 liter air hanya 36 juta, belum mampu untuk perawatan secara maksimal," tandasnya. (nimrot/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES