Toba, MISTAR.ID
Polisi tidur yang dibangun terlalu tinggi di jalan dari Porsea menuju Siregar Aek Nalas, tepatnya di Lumban Datu, Kelurahan Patane III, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, meresahkan warga.
Polisi tidur dinilai terlalu tinggi sehingga menyulitkan pengendara, sekaligus mengganggu kenyamanan. Bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Sogar Manurung salah satu warga yang tinggal di daerah itu mengaku, masalah polisi tidur yang melebihi batas ketentuan itu sudah pernah disampaikan kepada Camat Porsea.
“Sudah sebulan yang lalu disampaikan kepada Pak Camat Porsea agar polisi tidur tersebut dibongkar, setidaknya direndahkan sebelum menelan korban. Namun hingga saat ini belum ada reaksi dan tindakan nyata,” ujar Sogar kesal, Sabtu (6/7/24).
Menurutnya, market kejut di jalan seperti polisi tidur mestinya dibangun sesuai aturan demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Pembangunan juga harus seijin Dinas Perhubungan.
Baca juga: Dilarang Pasang ‘Polisi Tidur’ Sembarangan
“Tingginya polisi tidur tersebut ketika saya melintas menggunakan sepeda motor membuat perut saya terasa sakit, apalagi saat berboncengan, kendaraan saya kandas dan menggores polisi tidur yang melintang, ” tandasnya.
Warga lain juga berharap lurah setempat dan Camat Porsea bersama Dinas Perhubungan, segera merespon keluhan warga sekaligus memberikan penyuluhan aturan membuat polisi tidur kepada masyarakat sehingga kedepannya tidak dilakukan sembarangan.
Terkait keluhan warga ini, Lurah Patane III Bertha Sinaga berjanji akan melakukan tindakan jika polisi tidur sudah meresahkan masyarakat. Ia mengaku akan segera memerintahkan anggotanya ke lokasi.
“Saya sudah arahkan kepling untuk menghancurkan polisi tidur itu besok, kalau memang sudah sangat meresahkan masyarakat,” jawabnya singkat. (nimrot/hm17)
