Samosir, MISTAR.ID
Hal itu diutarakan Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang dalam rapat koordinasi tim percepatan penurunan Stunting Kabupaten Samosir bersama Tim percepatan penurunan stunting Sumatera Utara, dalam rangka monitoring dan evaluasi implementasi tindak lanjut intervensi sasaran untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir tahun 2024, Senin (5/8/24) di Aula Kantor Bupati Samosir.
Ia menjelaskan tujuan dari gerakan intervensi serentak adalah untuk meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu dalam melakukan deteksi dini masalah gizi dan edukasi terkait pencegahan stunting serta melakukan tindakan intervensi segera kepada sasaran yang mengalami masalah gizi berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas.
“Sistem pelaporan, agar tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan. Sebagai dasar perencanaan, intervensi yang efektif dan tepat sasaran, penting keakuratan dan keterpaduan data,” ujarnya
Dikatakannya, dalam tahapan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang baik, dukungan dan kerjasama seluruh lintas sektor sangat dibutuhkan.
Tim percepatan penurunan stunting Provinsi Sumatera Utara, M Yusuf Nasution menyampaikan bahwa dari hasil pelaksanaan intervensi serentak di Kabupaten Samosir jumlah kader terlatih sangat rendah dan banyak yang belum terlatih.
“Rendahnya realisasi BOK PMT lokal yaitu 5,84% per tanggal 21 Juli 2004, alat antropometri sebanyak 230 belum terkalibrasi dan masih rendahnya intervensi pada balita bermasalah gizi dalam intervensi serentak pada Juni 2024 yaitu 123 (3,70%),” bebernya.
Ia menyebutkan penurunan stunting di Kabupaten Samosir cenderung menurun dengan tren positif.(josner/hm17)