22.1 C
New York
Sunday, August 18, 2024

Ini Penyebab Harga Andaliman Fluktuatif Tembus Rp500 Ribu per Kg

Pemkab Toba melalui Dinas Pertanian (Distan) sudah pernah melakukan upaya mengatasi kendala pertumbuhan andaliman. Bahkan telah mengundang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar melakukan pengembangan budidaya andaliman.

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Distan Toba, Frisda Napitupulu mengatakan, di tahun 2018 lalu pihak BRIN sudah langsung turun ke lokasi yakni, Kecamatan Borbor untuk melihat langsung andaliman yang tumbuh di hutan kaki-kaki gunung agar dijadikan untuk bahan riset. Karena andaliman kualitas terbaik terletak di lokasi tersebut.

“Tetapi sayang sebelum riset tersebut berlanjut, negara kita Indonesia terdampak pandemi, sehingga anggaran yang sudah diprogramkan terpakai untuk dana Covid-19. Hingga saat ini belum ada kepastian, Distan Toba tidak mungkin melakukan riset karena di samping ahlinya tidak ada, demikian juga anggaran Kabupaten Toba yang minim,” ujar Frisda.

Menurut Frisda, hal yang wajar harga andaliman fluktuatif dikarenakan tempat tumbuhnya sangat jauh dari pemukiman penduduk, ketika mereka survei bersama BRIN ke lokasi menempuh perjalanan cukup jauh dan melelahkan. Belum lagi untuk memanen buah andaliman yang sangat sulit dan harus berhati-hati sebab dahan dari tempat buahnya dipenuhi duri.

Baca juga:Andaliman Kini Dapat Diminum dengan Kopi Toba, Begini Racikannya

“Saat ini yang dapat dilakukan Distan Toba sebatas melakukan pembinaan, bagaimana merawat andaliman agar tumbuh subur, sehingga menghasilkan buah yang maksimal. Sementara untuk melakukan pembenihan agar dapat tumbuh di mana pun dan menghasilkan buah yang maksimal belum mampu diatasi,” jelasnya.

Distan Toba mengakui sudah ada beberapa daerah yang menanam andaliman seperti di Kecamatan Lumbanjulu memang dapat tumbuh, namun tidak semaksimal yang tumbuh di Borbor, Nassau dan Habinsaran baik rasa dan hasil panennya.

“Semoga saja pihak BRIN sudah memiliki anggaran untuk melakukan riset tanaman andaliman pasca Covid yang melanda kita, sehingga masalah ini dapat teratasi nantinya,” harap Frisda. (nimrot/hm16)

Related Articles

Latest Articles