Taput, MISTAR.ID
Ephorus HKBP, Robinson Butar-butar selaku pimpinan rapat menjelaskan alasan Sinode HKBP ke-67 digelar di bulan Desember, padahal biasanya digelar pada bulan September. Selasa (3/12/24).
Penjelasan itu disampaikan Robinson menjawab pertanyaan seorang peserta rapat pada hari kedua Sinode Godang HKBP ke-67 yang beragendakan perumusan, penyusunan tata tertib dan pembahasan Majelis Pimpinan Sidang.
“Ini yang menentukan sudah kesepahaman panitia, karena kemarin ada pileg dan pilkada makanya diambil bulan Desember sebagai waktu yang tepat sebagai pelaksanaan sinode Godang,” tutur Robinson.
Baca juga: Sinode Godang HKBP ke-67: Merespon Kebutuhan Jemaat dan Sentralisasi Keuangan?
Bukan itu saja, Robinson juga menjawab pertanyaan seorang diakones yang merupakan jajaran tim perumus, Ristua Sirait, kenapa Sekretaris Jenderal (Sekjen) diangkat menjadi ketua umum sinode godang saat ini.
Saat itu, Robinson langsung menjawab kalau saat ini sekjen diangkat jadi ketua umum sinode Godang itu berdasarkan keputusan dari Pearaja.
Setelah menentukan beberapa susunan kepanitiaan, Ephorus HKBP selaku pimpinan rapat menyerahkan tongkat jalannya sidang kepada 5 (lima) pimpinan sidang Sinode Godang terpilih yaitu 2 perempuan dan 3 pria.
Kelima pimpinan sidang itu antara lain, Pendeta (Pdt) Hantus Panggabean, Sintua (st) Ir M Manik, Pdt Tiurlina boru Manurung, St boru Sidabutar, dan Pdt M Purba. (pembela/m27)