Tapteng, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah (Tapteng) menyebarkan informasi keterangan pers Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang, Agus Riyanto terkait potensi gempa bumi besar (zona megathrust) hingga M 8,7 di wilayah pantai Barat Sumatra, Jumat (30/8/24).
Agus Riyanto mengatakan, sehubungan dengan beredarnya pembahasan potensi gempa bumi besar (zona megathrust) hingga M 8,7 di wilayah pantai barat Sumatera, wilayah Sumatera Utara juga berpotensi terdampak khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal (Madina) dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Bersamaan dengan itu, Pemkab Tapteng menyampaikan beberapa poin, diantaranya:
1. Pantai barat Sumatera Utara (termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan) merupakan wilayah aktif gempa bumi. Ini sebagai akibat dari aktivitas subduksi lempeng tektonik sehingga gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan magnitudo yang bervariasi
2. Potensi gempa bumi berbeda dengan prediksi gempa bumi. Potensi merujuk kepada kemampuan sumber gempa bumi (zona megathrust) untuk melepaskan gempa bumi dengan kekuatan tertentu, sedangkan prediksi mengacu kepada suatu informasi mengenai kapan, dimana dan berapa besar akan terjadi gempa bumi
Baca Juga : Daftar Megathrust yang Diprediksi Terjadi di Indonesia
3. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana dan berapa besar gempa bumi akan terjadi dengan akurat. Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi terkait prediksi gempa bumi
4. Informasi terkait potensi gempa bumi besar (zona megathrust) disosialisasikan sebagai upaya mitigasi struktural maupun non struktural untuk membangun masyarakat siaga dan tangguh terhadap bencana gempa bumi dan tsunami khususnya di wilayah pantai barat Sumatera Utara
5. Sebagai bagian dari upaya monitoring serta kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah pantai barat Sumatera Utara, BMKG telah memasang sensor pendeteksi gempa bumi berupa seismometer dan accelerometer collocated masing-masing sebanyak 22 lokasi. Kemudian accelerometer non-collocated sebanyak 12 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah di Sumatera Utara
Sedangkan terkait Tsunami, BMKG telah memasang sirine warning Tsunami pada 2 lokasi yakni di Kantor Bupati Tapanuli Tengah dan Kantor Camat Barus, serta akan memasang Tsunami Gauge di 2 (dua) lokasi, yaitu 1 di wilayah pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah dan 1 di wilayah pesisir Kabupaten Mandailing Natal