4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Pengungsi Banjir Bandang di Siunjam Tapsel Butuh Obat-obatan

Tapsel, MISTAR.ID

Sebanyak 734 jiwa dari 165 kepala keluarga (KK) hingga kini masih bertahan di pengungsian, pasca banjir bandang melanda pemukiman warga di Dusun Siunjam, Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi. Berbagai penyakit mulai akrab dengan mereka, sehingga sejumlah jenis obat-obatan sangat dibutuhkan.

“Seluruh warga terdampak banjir bandang masih bertahan dipengungsian yang disediakan,” kata Sekretaris Desa Sipange Siunjam, Amri Pulungan, Kamis (5/12/24).

Amri mengatakan dapur umum juga masih aktif untuk memasok kebutuhan makan dan minum bagi para pengungsi. “Sudah 14 hari pasca bencana. Biaya logistiknya bersumber dari pemerintah dan donatur lainnya,” ucapnya.

Amri menyebut saat ini warga tak memiliki penghasilan lagi. Sebab, lahan pertanian baik sawah maupun kebuh, telah rusak akibat diterjang banjir bandang.

“Sekitar 50 hektar sawah yang hanya menunggu panen, sudah tertutup bebatuan dan lumpur. Demikian juga dengan kebun. Tidak ada lagi sumber ekonomi warga saat ini,” terangnya.

Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Sibolangit, 4 Orang Meninggal Dunia dan 2 Hilang

Diutarakan Amri, saat ini warga yang pengungsi mulai rentan diserang berbagai penyakit. Mulai dari diare, perut kembung, batuk, filek, dan susah tidur. Untuk itu, stok obat sangat dibutuhkan.

“Para lansia juga masih dilanda trauma. Setiap cuaca buruk, mereka akan gelisah dan tidak bisa tidur. Selain obat, warga pengungsi juga butuh suplemen dan susu bagi anak balita,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Tapsel, Suryadi memastikan pasokan obat untuk warga di pengungsian Sipange Siunjam, masih tersedia. “Alhamdulillah, tetap tersedia,” katanya menjawab pesan WhatsApp.

Sementara itu, Delima Fitri Sihombing (24) salah seorang warga setempat menyampaikan, ungkapan terima kasih atas perhatian dan kepedulian semua pihak, yang telah membantu meringankan beban hidup mereka pasca banjir bandang, terutama pemerintah daerah.

“Kami sudah dua minggu di pengungsian ini. Dapur umum masih menyediakan makan yang cukup bagi kami warga,” ucapnya, seraya berharap agar pemerintah dan donator tidak bosan memberi perhatian dan kepedulian pada warga yang terdampak, hingga bisa bangkit dan pulih dari kerusakan yang diakibatkan banjir bandang. (amran/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles