Menurut Janner Manurung (66), salah seorang warga Kelurahan Porsea, Kecamatan Porsea, sebelum pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara menjadi empat wilayah yaitu, Toba, Humbahas dan Samosir, masyarakat dari empat kawasan tersebut setiap pekan melakukan transaksi bisnis di Porsea.
“[Saat itu] Porsea sangat ramai dipadati penjual dan pembeli. Tepian sungai yang menyatu dengan Danau Toba dipenuhi perahu membawa masyarakat yang akan melakukan transaksi jual beli,” kata Janner, kepada Mistar, Sabtu (18/11/23).
Ramainya suasana membuat setiap orang saling bersentuhan, sehingga pekan itu dinamakan Onan Tombis (Pasar Orang Bersentuhan).
“Selain itu, pasar ini sering menjadi tempat untuk mencari jodoh bagi kawula muda,” ungkapnya.
Baca Juga:Â Bawaslu Sumut Berharap Polisi Usut Tuntas Kasus OTT Terhadap AH
Janner pun mengusulkan agar di pinggiran (sempadan) sungai di bangun jogging track sebagai tempat santai wisatawan.
“Itu juga dijadikan lokasi wisata memancing bagi pengunjung tentu akan menghidupkan pariwisata di Kabupaten Toba, khususnya di Kecamatan Porsea,” pungkasnya.
