Labusel, MISTAR.ID
Plh Sekretaris Daerah Labuhanbatu Selatan (Labusel) Fuadi mengatakan jika Labusel menjadi salah satu di wilayah Sumatera Utara (Sumut) yang rawan bencana alam.
“Perlu kita ketahui bahwa Kabupaten Labusel adalah daerah rawan bencana alam, seperti bencana banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem. Juga kebakaran hutan dan lahan. Kejadian bencana dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian bahkan dapat menghambat laju pembangunan di daerah yang kita cintai ini”, ucapnya saat memimpin apel, Senin (24/6/24).
Mengingat hal ini, maka Pemerintah Kabupaten Labusel Pemkab Labusel telah melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana melalui BPBD, serta instansi terkait, antara lain:
Melaksanakan respon cepat
Hal ini termasuk identifikasi terhadap kondisi awal kejadian bencana, pembersihan puing-puing bencana, inventarisasi korban, kegiatan pertolongan dan evakuasi korban, serta penetapan status keadaan darurat bencana.
Baca juga: Cegah Bencana Alam Mulai dari Hal-hal Kecil
Melakukan kaji cepat
Perhitungan jumlah kebutuhan bantuan logistik dan rencana operasi darurat.
Membuat posko pengungsian
Menyediakan tenda pengungsi, dapur umum dan kegiatan pemulihan sarana prsarana.
Kebutuhan pasca bencana
Kebutuhan pasca bencana dilakukan bersama tim teknis dari OPD terkait.
Menyusun rencana rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana (R3P)
Hal ini termasuk permohonan usulan bantuan dana hibah ke BNPB tahun 2024.
Baca juga: Soal Perdata dan TUN, Pemkab Labuhanbatu-Kejari Rantauprapat Jalin Kesepakatan Bersama
Meningkatkan mutu pelayanan
Dengan melakukan penyusunan dokumen kajian risiko bencana yang diproyeksikan selesai pada September 2024.
Meningkatkan peralatan kebencanaan
Seperti pengadaan perahu karet sebanyak 4 unit. Ada pula bantuan BPBD Sumut berupa tenda pengungsi sebanyak 1 unit.
Memperkuat kapasitas sumber daya aparatur
Kapasitas sumber daya ditingkatkan melalui kemitraan lintas sektor antara BPBD Kabupaten Labusel bersama pihak kepolisian.
