Simulasi itu dimulai dari saat pemilih hadir sejak TPS dibuka pukul 07.00 WIB, mendaftarkan kehadirannya ke petugas KPPS, menunggu antrian, lalu diberikan surat suara oleh Ketua KPPS.
Kemudian mencoblos di bilik suara, memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara, lalu mencelupkan jarinya ke tinta tanda telah mencoblos, dan keluar dari TPS.
“Simulasi ini tujuannya agar masyarakat mengetahui proses pemungutan suara saat di TPS dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara nantinya, serta penggunaan aplikasi Sirekap,” ucapnya.
Baca juga : Newsroom: KPU Deli Serdang Simulasikan Pemilih Difabel
Aplikasi Sirekap ini merupakan alat bantu penyelenggara dalam melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara di TPS.
“Simulasi ini dapat diaplikasikan sesuai di setiap TPS saat Pemilu nantinya. Sehingga tercipta Pemilu yang aman, damai dan berintegritas,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, petugas KPPS akan mendokumentasikan hasil penghitungan suara di TPS pada formulir C Hasil dan mengunggah foto C Hasil ke aplikasi Sirekap mobile. Sedangkan Sirekap web digunakan oleh penyelenggara di tingkat PPK (kecamatan). (diyus/hm18)
