-0.6 C
New York
Sunday, January 12, 2025

Kasus Omicron di Sumut Bertambah 22

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengaku telah mengirimkan 600-an sampel pemeriksaan SGTF dari kasus probable Omicron ke Balitbang Kemenkes RI.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) drg Ismail Lubis menyebutkan, dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, didapatkan 22 kasus baru konfirmasi Omicron. Sehingga saat ini totalnya di Sumut menjadi 28 kasus.

“Sekarang ada 22 (kasus Omicron) hasil yang kita kirim ke Balitbangkes. Terbanyak dari Medan, ada juga Deli Serdang dan Toba. Kalau untuk probable ada sekitar 600 lebih,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (10/2/22).

Baca Juga:Waspada Omicron, Forkopimda Simalungun Rapat Tingkatkan 3T

Menurut dia, dari hasil tracing yang dilakukan, kasus Omicron itu sudah terjadi di transmisi lokal. Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat yang bila memiliki keluhan terutama batuk, agar tidak perlu malu memeriksakan diri.

Namun begitu, Ismail memastikan, walau Omicron ini menyebar secara cepat, ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut masih sangat rendah. Karena, umumnya orang yang terinfeksi Omicron gejalanya ringan atau tidak bergejala sama sekali.

“Yang masuk rumah sakit itu hanya yang gejala sedang, berat dan kritis,” jelasnya.

Baca Juga:Sumut Bersiap Hadapi Kemungkinan Lonjakan Kasus Omicron

Oleh karena itu, sambung dia, Pemerintah Provinsi Sumut saat ini sedang mempersiapkan Asrama Haji sebagai lokasi untuk isolasi terpadu (isoter) dalam mencegah penyebaran varian Covid-19. Selain itu, isoter juga bisa dilakukan di Rumah Sakit Haji maupun Rumah Sakit GL Tobing.

“Di Asrama Haji kita juga tengah merekrut 80 relawan untuk menjadi tenaga kesehatan. Bed yang disediakan kurang lebih ada 100,” terangnya.

Selain itu ke depan, sambungnya, Kemenkes juga akan memberikan bantuan alat pemeriksaan WGS pada Maret nanti untuk memudahkan mendeteksi Omicron. Bila ini dapat terealisasi, ke depan Sumut tidak perlu lagi mengirimkan SGTF ke Balitbang Kemenkes sehingga penegakan diagnosis Omicron bisa lebih cepat didapatkan.

“Untuk itu kita meminta kepada masyarakat Sumut agar terus waspada karena ancaman Omicron ada di sekeliling kita. Bila yang belum vaksin atau vaksin booster lakukanlah, begitu juga dengan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes),” kata dia. (saut/hm14)

Related Articles

Latest Articles