8.9 C
New York
Friday, October 11, 2024

Rakor TPPS Sergai Bahas Strategi Percepatan Penurunan Stunting

Sergai, MISTAR.ID

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Parlindungan Pane diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kahar Effendi menghadiri rapat koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, pada Jumat (11/10/24).

Dalam sambutan Pjs Bupati yang dibacakan Kahar, menegaskan bahwa masalah stunting masih menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Sergai. Meski prevalensi stunting telah menurun menjadi 14,04% pada 2023, melebihi target Pemkab Sergai sebesar 18% di tahun 2024, upaya menjaga dan menurunkan angka tersebut terus menjadi prioritas utama.

“Angka ini harus kita pertahankan dan turunkan lagi dengan berbagai upaya yang dilakukan secara terkoordinasi, baik lintas program maupun lintas sektor. Kolaborasi ini penting untuk memastikan anak-anak Sergai tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya.

Baca juga:Plt Bupati Samosir Minta Lintas OPD Berkoordinasi untuk Turunkan Angka Stunting

Stunting, lanjut Kahar, bukan hanya soal pertumbuhan fisik, tetapi berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan. Anak-anak yang mengalami stunting beresiko menghadapi penurunan kemampuan kognitif, produktivitas, dan rentan terhadap penyakit tidak menular.

“Upaya pencegahan harus dimulai sejak remaja, karena mereka calon orang tua yang akan berperan besar dalam mencetak generasi berkualitas. Edukasi sejak dini adalah kunci dalam mencegah stunting di masa depan,” katanya.

Berdasarkan data Pendataan Keluarga 2023, Sergai memiliki 65.349 remaja usia 15 hingga 24 tahun, dan 33.640 keluarga yang mempunyai remaja. Sebanyak 21.429 keluarga telah mengikuti program Bina Keluarga Remaja (BKR), yang berperan penting dalam memberikan edukasi terkait kesehatan remaja dan perencanaan keluarga.

Kahar juga menyoroti pentingnya pemahaman usia ideal untuk menikah dan hamil, serta kesiapan remaja menjadi orang tua yang bertanggung jawab.

Baca juga:Stunting Bisa Dicegah Sejak Calon Orang Tua Berusia Remaja

“Kurangnya pengetahuan remaja tentang 1,000 hari pertama kehidupan (HPK) meningkatkan risiko stunting pada anak yang dilahirkan. Penting bagi remaja mendapatkan pendidikan parenting dan edukasi gizi agar terhindar dari anemia dan kekurangan energi kronis (KEK),” tambahnya.

Ia mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dalam mencegah dan menurunkan stunting.

“Sinergi antar instansi, partisipasi masyarakat, dan tokoh agama diperlukan untuk menjamin keberlanjutan program pencegahan stunting di Sergai,” katanya.

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, Kahar optimistis angka stunting di Sergai akan terus turun, menuju target generasi sehat dan cerdas yang menjadi kekuatan masa depan Tanah Bertuah Negeri Beradat.

Baca juga:Beri Bantuan Kepada Keluarga Rentan Stunting, Bobby : Jangan Dijual Lagi  

Kegiatan diisi dengan pemaparan oleh para narasumber dari berbagai latar belakang seperti akademisi, pemerintah desa, dan organisasi remaja.

Hadir dalam kegiatan itu, Kadis P2KBP3A Helminur Iskandar, para Camat, Kepala Puskesmas dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. (damanik/hm16)

Related Articles

Latest Articles